Biaya Bangun Tembok Perbatasan AS-Meksiko Ratusan Triliun!

Reporter

Kamis, 26 Januari 2017 07:48 WIB

Petugas penjaga perbatasan AS dari Boulevard Station, menggunakan kuda saat melakukan patroli diperbatasan AS-Meksiko di Jacumba, California, 14 November 2016. REUTERS/Mike Blake

TEMPO.CO, Washington -Dalam pembangunan tembok pembatas wilayah Amerika Serikat - Meksiko yang digagas oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump, diperkirakan akan berbiaya ratusan triliun rupiah.


Presiden AS menandatangani perintah eksekutif hari Rabu, 25 Januari 2017 sebagai dasar untuk pembangunan kebijakan pembuatan dinding bernilai ratusan juta rupiah itu.

Dalam beberapa kesempatan, Trump telah berulang kali mengatakan akan membangun dinding dengan memakan biaya sebesar US$ 8 miliar hingga US$ 10 miliar atau berkisar Rp 133,3 triliun. Namun, para ahli konstruksi justru berpendapat lain. Mereka memperkirakan biaya pembangunan jauh lebih tinggi dari estimasi Trump, yaitu lebih dari US$ 30 miliar.

Berita terkait:
Presiden Meksiko Nieto Diminta Batalkan Bertemu Donald Trump
Donald Trump Pastikan Bangun Tembok di Perbatasan Meksiko

Konsultan konstruksi Gleeds Worldwide mengatakan pembangunan tembok sepanjang 1.000 mil –yang mana panjang perbatasan adalah 1.889 mil tetapi sebagian besar dibatasi oleh alam termasuk gunung dan Rio Grande – diperkirakan akan memakan biaya US $ 31 miliar dan memperkerjakan 40 ribu orang lebih dalam jangka waktu lima tahun lebih.

Richard Steer, pimpinan Gleeds, mengatakan pembangunan dinding tersebut akan menjadi salah satu proyek konstruksi yang paling sulit dan mahal yang pernah dilakukan karena kesulitan membawa begitu banyak bahan berat itu hingga ke daerah terpencil.

Dia menambahkan, selain US$ 4 miliar untuk beton dan US$ 6 miliar untuk baja yang dibutuhkan untuk proyek tersebut, lebih dari US$ 2 miliar dihabiskan untuk pembukaan lahan dan akses bangunan jalan.

“Ide membangun tembok 1.000 mil yang dirancang agar sulit ditembus itu adalah sesuatu mungkin akan terus menghantui presiden," kata Steer. Ia menggambarkan proyek tersebut sebagai kampanye pemilu yang sangat efektif dan eye-catching, tapi peluang tendernya sangat tidak realistis.

“Anda harus membangun jalan untuk membawa material, mesin, dan tenaga kerja untuk menuju lokasi selama dinding sedang dibangun,” katanya. “Anda akan membutuhkan tenaga kerja yang sangat besar untuk membangun itu, setidaknya diperlukan 40 ribu orang lebih pekerja dalam lima tahun.”

Steer mengatakan tenaga kerja kemungkinan sebagian besar akan diambil dari sisi Meksiko dari perbatasan karena mereka memiliki keterampilan cukup baik dengan upah konstruksi jauh lebih rendah. Selain itu, lebih banyak permukiman Meksiko yang terletak dekat perbatasan.

“Akan menjadi ironi jika Meksiko yang membangunnya,” kata Steer. “Dalam pembangunannya mungkin yang akan terjadi terdapat tenaga kerja yang beragam, tapi untuk upah, Meksiko akan jauh lebih murah.”

Tingginya biaya transportasi sekitar 44 juta kilometer kubik beton dan 9 juta ton baja menuju lokasi cenderung mengarah pembangunan tembok mengandalkan sebagian besar semen dan beton yang dimiliki perusahaan Meksiko. Analis di bank investasi Bernstein memprediksikan lokasi terdekat perbatasan adalah perusahaan bangunan Meksiko Cemex karena letaknya strategis untuk menyediakan bahan di kedua sisi perbatasan.

“Kemungkinan tersebut sama menggelikannya dengan rencana proyek dinding Trump. Rencana tersebut merupakan kesempatan besar bagi perusahaan-perusahaan Meksiko tersebut terlibat dalam konstruksi," kata seorang analis Bernstein dalam sebuah laporan riset investor. "Cemex muncul posisi terbaik dalam penyediaan semen, RMX (beton siap pakai), dan agregat fasilitas di seluruh wilayah perbatasan.”

Saham Cemex telah meningkat 130 persen dari tahun lalu dan menanjak dari delapan-setengah tahun lalu sejak keamrin. Hal ini terjadi karena investor sedang menunggu rincian rencana pembangunan ‘tembok Trump’.
THE GUARDIAN | LARISSA HUDA

Berita terkait

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

3 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

4 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

4 hari lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

13 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

19 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

24 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

26 hari lalu

Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

Cerita orang-orang yang menikmati dan berburu fenomena gerhana matahari total di Amerika Utara. Tetap terpukau meski sebagian terganggu awan.

Baca Selengkapnya

Meksiko Menyambut Kepulangan Staf Kedutaan setelah Serangan Pasukan Ekuador

27 hari lalu

Meksiko Menyambut Kepulangan Staf Kedutaan setelah Serangan Pasukan Ekuador

Meksiko menyambut kembalinya personel kedutaan besarnya dari Ekuador pada Minggu, dua hari setelah mereka disebu pasukan Ekuador

Baca Selengkapnya

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

28 hari lalu

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

Nikaragua bergabung dengan Meksiko memutuskan hubungan dengan Ekuador setelah pasukan menyerbu kedutaan Meksiko di Quito.

Baca Selengkapnya

Nikaragua Putuskan Hubungan dengan Ekuador setelah Penggerebekan di Kedutaan Meksiko

28 hari lalu

Nikaragua Putuskan Hubungan dengan Ekuador setelah Penggerebekan di Kedutaan Meksiko

Nikaragua memutuskan semua hubungan diplomatik dengan Ekuador, setelah polisi secara paksa masuk ke Kedutaan Besar Meksiko

Baca Selengkapnya