Bentrok Saat Pelantikan, 217 Demonstran Anti-Trump Ditahan

Reporter

Sabtu, 21 Januari 2017 10:20 WIB

Seorang pengunjuk rasa berjalan kesakitan usai terkena semprotan merica yang dilemparkan oleh aparat kepolisian dalam membubarkan aksi pengunjuk rasa di sela berlangsungnya upacara pelantikan Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat yang ke-45 di Washington, DC, AS, 20 Januari, 2017. REUTERS

TEMPO.CO,WASHINGTON — Sebanyak 217 demonstran ditangkap dan enam polisi terluka akibat bentrokan yang terjadi saat Donald Trump dilantik menjadi presiden Amerika Serikat ke-45 pada Jumat waktu setempat.

Seperti dilansir USA Today, Sabtu, 21 Januari 2017, bentrokan itu terjadi karena sekitar 500 demonstran yang berusaha merangsek ke lokasi pelantikan Trump di National Mall, Washington, dihalangi oleh aparat.

Mereka kemudian melempari polisi dengan batu dan botol kaca sehingga menyebabkan enam petugas terluka serta menghancurkan sejumlah kaca toko, mobil hingga mesin anjungan tunai di dekat lokasi.

Penjabat kepala kepolisian Washington DC, Peter Newsham kepada CNN mengatakan keenam polisi hanya terluka ringan, meski tiga diantaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena terluka di bagian kepala.

"Polisi berterima kasih kepada ribuan demonstran yang tetap berunjuk rasa dengan damai, tidak hanya di sekitar Gedung Capitol tapi juga di seluruh kota,” kata Newsham, yang menyebut demonstran yang ditangkap akan didakwa dengan pasal perusakan.

Wali Kota Washington D.C. Muriel Bowser menyayangkan aksi kekerasan demonstran. “Kami tidak menoleransi perusakan terhadap kawasan dan petugas kami,” ujar Bowser.

Namun cerita berbeda dituturkan oleh Patrick McGuire, demonstran asal Kota Baltimore. Pria berusia 37 tahun itu menyebut aksi demonstran dipicu serangan yang dilakukan oleh polisi. Ia sendiri terluka karena lemparan barang dari arah aparat.

Korban luka juga dialami pendukung Trump. Robert Hrifko, 62, anggota Bikers For Trump, terluka di bawah mata kirinya. Ia mengaku akan membantu polisi mengatasi kerusuhan saat seorang demonstran anti-Trump melempar batu ke wajahnya.

"Ini gila,” ujar Hrifko sambil menempelkan sebongkah es di bagian wajahnya yang terluka.

Julie Godshaw, pekerja sosial asal Queens, mengatakan aksinya bertujuan untuk mewakili mereka yang tidak didengar pemerintahan baru Trump. “Saya akan berjuang melawanmu,” tutur Godshaw yang mewakili kelompok minoritas AS.

Trump menjadi presiden Amerika Serikat dengan popularitas paling rendah sepanjang sejarah.

Warga anti-Trump khawatir atas sejumlah kebijakannya yang dianggap merugikan kelompok minoritas seperti Muslim, buruh, perempuan dan lingkungan hidup.

USA TODAY | CNN | SITA PLANASARI AQUADINI



Baca:


Ratusan Orang Berbusana Hitam Protes Pelantikan Donald Trump

Advertising
Advertising

Berita terkait

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

3 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

4 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

13 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

20 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

24 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

31 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

34 hari lalu

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

36 hari lalu

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

36 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

36 hari lalu

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

Pada pemilihan Presiden AS, Joe Biden akan tanding ulang dengan Donald Trump. Bagaimana sistem pemilu di Amerika Serikat?

Baca Selengkapnya