Korea Utara Ajak Trump Bahas Program Senjata Nuklir

Reporter

Senin, 9 Januari 2017 19:38 WIB

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, menyampaikan sambutan pada malam pergantian tahun 2017 di Pyongyang, 1 Januari 2017. KCNA/via Reuters

TEMPO.CO, Pyongyang - Pemerintah Korea Utara telah mengirim pesan kepada presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump untuk membuka jalan untuk berunding masalah program senjata nuklirnya.

Kementerian Luar Negeri Korea Utara pada Minggu, 8 Januari 2017 menyatakan pemerintahan baru AS tidak lebih dari sampah jika terus mempertahankan kebijakan presiden Barack Obama terhadap Korea Utara.

"Siapa pun yang ingin berurusan dengan Korea Utara, disarankan untuk menggunakan pola pikir yang baru dan memahami tujuan dari pengembangan nuklir terkait," ujar pernyataan Kementerian Luar Negeri Korea Utara seperti yang dilansir CNN pada 9 Januari 2017.

Pernyataan tersebut lantas ditanggapi oleh beberapa pakar sebagai pesan kepada pemerintahan baru AS untuk menegosiasikan program nuklir yang dianggap telah gagal sebelumnya oleh pemerintahan presiden Barack Obama.

John Delury, asisten profesor studi internasional di Yonsei University mengatakan pernyataan Kementerian Luar Negeri Korea Utara itu jelas merupakan pesan kepada tim transisi Trump untuk tidak terpaku pada sanksi terhadap Korea Utara.

"(Korea Utara) mencoba menciptakan beberapa ruang negosiasi bagi Trump guna membalikkan kebijakan Obama dan berbicara dengan mereka dengan cara yang serius," kata Delury.

Sejak pembicaraan enam pihak menemui jalan buntu pada tahun 2009, Korea Utara mengaku telah melakukan empat tes nuklir. Hal tersebut lantas mendapat kecaman dari dunia dan berbagai sanksi terus dijatuhkan sejak itu.

Sanksi terakhir yang diberikan oleh PBB dan didukung oleh pemerintahan Obama dan Cina yakni membokot ekspor hasil tambang Korea Utara, yang kemudian memicu ancaman uji coba rudal balistik antarbenua yang mampu mencapai daratan AS.

Cina yang merupakan sekutu Korea utara, lalu mengecam ancaman tersebut bersama dengan Korea Selatan serta memperingatkan bahwa uji coba itu dapat menyebabkan sanksi tambahan yang lebih keras.

Sanksi internasional yang ketat sejauh ini gagal untuk mencegah Pyongyang mengembangkan program nuklirnya.

AS telah bekerja sama dengan Korea Selatan untuk menyebarkan Terminal High Altitude sistem di Area Defense (THAAD) di negara itu, tetapi masa depan dari program ini diragukan di bawah pemerintahan Trump.
CNN|YON DEMA

Baca
:
Rudal Balistik Antarbenua Korea Utara Mampu Mencapai AS
DK PBB Larang Korea Utara Ekspor Batubara ke Cina



Berita terkait

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

3 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

4 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

13 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

20 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

24 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

31 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

33 hari lalu

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

35 hari lalu

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

36 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

36 hari lalu

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

Pada pemilihan Presiden AS, Joe Biden akan tanding ulang dengan Donald Trump. Bagaimana sistem pemilu di Amerika Serikat?

Baca Selengkapnya