TEMPO.CO, Seoul - Banyaknya sanksi terhadap negaranya tidak membuat Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mundur dari ambisi senjata nuklirnya. Dalam pidato Tahun Baru, Kim Jong-un menyatakan negaranya siap menguji coba peluncuran rudal balistik antarbenua (intercontinental ballistic missile/ICBM).
“Riset dan pengembangan telah aktif dan persiapan uji coba peluncuran sudah mencapai tahap akhir,” kata Kim dalam pidato tahun baru di televisi, Minggu, 1 Januari 2017.
Selama 2016, Korea Utara kerap menguji coba rudal balistik, jauh lebih sering daripada sebelumnya. Namun beberapa ahli menyatakan kemampuannya untuk mengembangkan ICBM berkepala nuklir yang mampu mencapai Amerika Serikat masih minim.
Korea Utara telah mendapat banyak sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa sejak 2006 akibat uji coba rudal balistik dan nuklirnya. Sanksi diperketat bulan lalu setelah Pyongyang melakukan uji coba nuklir untuk kelima kali dan yang terbesar pada 9 September lalu.
Jika berhasil, peluncuran ICBM akan menandai langkah maju Pyongyang dalam mengembangkan senjata nuklir rahasianya. Jarak tempuh minimal ICBM adalah 5.500 kilometer, tapi ada juga yang dirancang untuk dapat menjelajah lebih dari 10 ribu kilometer. Jarak negara bagian Amerika Serikat yang terdekat dengan Korea Utara, California, adalah sekitar 9.000 kilometer.
Korea Utara berupaya untuk mengembangkan rudal jarak menengah Musudan dan telah berhasil sekali setelah delapan kali uji coba. Musudan dirancang mencapai jarak 3.000 kilometer, yang mengancam Korea Selatan dan Jepang, atau Guam, Amerika Serikat.
Pejabat intelijen senior Amerika Serikat menyatakan Presiden terpilih Donald Trump pernah meminta untuk di-briefing mengenai Korea Utara dan program senjata nuklirnya sebelum dilantik pada 20 Januari mendatang. Masalah Korea Utara serta program nuklirnya juga menjadi perhatian khusus Michael Flynn, pensiunan letnan jenderal yang dibidik Trump untuk menjadi penasihat keamanan nasional.
Februari tahun lalu, Korea Utara meluncurkan satelit ke ruang angkasa, yang dianggap sebagai uji coba teknologi rudal balistik jarak jauh. Seorang pejabat militer senior Amerika bulan lalu mengatakan Korea Utara sukses membuat miniatur hulu ledak nuklir pada rudal, namun belum menciptakan teknologi untuk jangkauan yang lebih jauh. Meski sudah menembakkan beberapa jenis rudal tahun lalu, Korea Utara tidak pernah melakukan uji coba rudal balistik sejak Oktober.
REUTERS | YONHAP | NATALIA SANTI
Baca:
Korea Utara Bersiap Uji Coba Rudal Balistik Antarbenua
Korea Utara Uji Coba Nuklir, Ini Reaksi Dunia
Korut Latih Pasukan Elite Bawa Nuklir Ransel ke Wilayah Musuh