Trump Benarkan Rusia Pengaruhi Pemilihan Presiden AS

Reporter

Senin, 9 Januari 2017 17:39 WIB

Calon Presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump. REUTERS

TEMPO.CO, New York - Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump membenarkan hasil penyelidikan tim intelijen (CIA,FBI,NSA) tentang upaya peretasan oleh Rusia selama proses pemilihan presiden AS tahun 2016.

Hal itu diungkapkan oleh calon Kepala Staf Gedung Putih yang ditunjuk Trump, Reince Priebus dalam satu wawancara dengan stasiun televisi Fox News pada Minggu, 8 Januari 2017.

Priebus menjadi anggota tim Trump yang pertama memberikan pengakuan bahwa Moskow sengaja 'mempengaruhi' harsil pemilihan presiden AS pada 8 November 2016.

"Dia (Trump) menerima fakta bahwa kasus ini melibatkan entitas di Rusia, jadi itu bukanlah masalah," kata Priebus, seperti yang dilansir Guardian pada 9 Januari 2017.

Pekan lalu, tiga badan intelejen AS, CIA, NSA, FBI menyimpulkan Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan kampanye rahasia untuk mempengaruhi pemilihan Presiden AS demi memenangkan Trump.

Laporan tiga badan intelijen Amerika Serikat itu menyebutkan bahwa kampanye rahasia Rusia bertujuan melemahkan keyakinan publik dalam proses demokrasi Amerika, merendahkan pesaing utama Trump, Hillary Clinton yang didukung partai Demokrat, dan membahayakan elektabilitasnya. Dengan begitu, Trump akan memenangi pemilihan Presiden AS.

Sejauh ini, laporan CIA, NSA, dan FBI ini dianggap paling rinci untuk mengungkap keterlibatan Rusia untuk mengganggu proses politik Amerika dengan membobol akun e-mail Dewan Nasional Demokrat dan anggota Demokrat, seperti Ketua Kampanye Hillary Clinton, John Podesta.

Menurut laporan itu, Rusia menggunakan kampanye propaganda di beberapa negara bagian yang didanai dan mempekerjakan trolls untuk membuat komentar negatif di media sosial. Tidak ada klaim yang mengatakan Rusia mempengaruhi hitungan nyata suara atau mengganggu mesin penghitungan suara.

Baik CIA, FBI, maupun NSA menilai dengan "keyakinan tinggi" bahwa intelijen militer Rusia berada di balik tiga peretas utama, Guccifer 2.0, DCLeaks.com, dan WikiLeaks, yang meretas petinggi Komite Nasional Partai Demokrat (DNC).
THE GUARDIAN|YON DEMA

Baca:
Badan Intelijen AS Beberkan Cara Putin Pengaruhi Pilpres AS
Remaja Ini Akui Buat Berita Bohong untuk Pendukung Trump



Berita terkait

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

5 jam lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

6 jam lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

7 jam lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

9 jam lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

20 jam lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

1 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

1 hari lalu

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

1 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya