Badan Intelijen AS Beberkan Cara Putin Pengaruhi Pilpres AS  

Reporter

Minggu, 8 Januari 2017 14:26 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin memeriksa paspor yang akan diberikan ke aktor laga Amerika Serikat, Steven Seagal di Kremlin di Moskow, Rusia, 25 November 2016. REUTERS

TEMPO.CO, Washington - Tiga badan intelijen Amerika Serikat—CIA, NSA, FBI—memastikan Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan kampanye rahasia untuk mempengaruhi pemilihan Presiden Amerika Serikat sehingga lebih mendukung calon Partai Republik, Donald Trump, dibandingkan calon dari Partai Demokrat, Hillary Clinton.

Laporan tiga badan intelijen Amerika Serikat itu merupakan pernyataan resmi pertama pemerintah dalam mendukung dakwaan terhadap Trump dan sekutunya yang melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum. "Kami menilai Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan kampanye untuk mempengaruhi hasil pemilihan Presiden Amerika Serikat pada 2016," demikian pernyataan tiga lembaga intelijen Amerika itu seperti dikutip dari Guardian, 6 Januari 2017.

Kampanye rahasia Rusia bertujuan melemahkan keyakinan publik dalam proses demokrasi Amerika, merendahkan Clinton, dan membahayakan elektabilitasnya. Dengan begitu, Trump akan memenangi pemilihan Presiden Amerika Serikat.

Versi laporan umum itu adalah laporan publik paling rinci sejauh ini yang mengungkapkan upaya Rusia untuk mengganggu proses politik Amerika dengan membobol akun e-mail Dewan Nasional Demokrat dan anggota Demokrat, seperti Ketua Kampanye Hillary Clinton, John Podesta.

Menurut laporan itu, Rusia dikatakan menggunakan kampanye propaganda di beberapa negara bagian yang didanai dan mempekerjakan trolls untuk membuat komentar negatif di media sosial. Tidak ada klaim yang mengatakan Rusia mempengaruhi hitungan nyata suara atau mengganggu mesin penghitungan suara.

Baik CIA, FBI, maupun NSA menilai dengan "keyakinan tinggi" bahwa intelijen militer Rusia berada di balik tiga peretas utama, Guccifer 2.0, DCLeaks.com, dan WikiLeaks, yang meretas petinggi Komite Nasional Partai Demokrat (DNC).

Pengaruh kampanye Rusia dinilai multifaset, melampaui pelanggaran data di Komite Nasional Demokrat untuk melemahkan "presiden yang diharapkan", Hillary Clinton; media milik pemerintah; dan kampanye media sosial.

GUARDIAN | RUSSIA TIMES | YON DEMA

Baca:
Trump Perintahkan Semua Dubes Pilihan Obama Ditarik Pulang




Advertising
Advertising

Berita terkait

Perundingan Gencatan Senjata Hamas-Israel Dilanjutkan di Kairo pada Hari Ini

26 hari lalu

Perundingan Gencatan Senjata Hamas-Israel Dilanjutkan di Kairo pada Hari Ini

Negosiasi gencatan senjata di Gaza, setelah sekitar setengah tahun pertempuran antara tentara Israel dan Hamas, akan berlangsung hari ini di Kairo

Baca Selengkapnya

Intelijen Militer Rusia Disebut Terkait 'Sindrom Havana', Penyakit Apakah itu?

32 hari lalu

Intelijen Militer Rusia Disebut Terkait 'Sindrom Havana', Penyakit Apakah itu?

Laporan Insider menyebutkan anggota unit intelijen militer Rusia (GRU) kemungkinan terlibat dalam penyebaran Sindrom Havana.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Tak Ingin Serang Negara Anggota NATO

35 hari lalu

Vladimir Putin Tak Ingin Serang Negara Anggota NATO

Vladimir Putin memastikan Rusia tidak punya rencana apapun pada negara anggota NATO dan tidak akan menyerang.

Baca Selengkapnya

24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar

37 hari lalu

24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar

24 tahun, Vladimir Putin berhasil mempertahankan tahta politiknya. Bagaimana rekam jejaknya berkuasa sebagai Presiden Rusia terlama?

Baca Selengkapnya

Teror Penembakan di Gedung Konser Moskow, Sebelumnya Terjadi di Austria, Belanda, dan Amerika Serikat

38 hari lalu

Teror Penembakan di Gedung Konser Moskow, Sebelumnya Terjadi di Austria, Belanda, dan Amerika Serikat

Serangan teror penembakan di gedung konser Moskow tewaskan ratusan orang. Kejadian penembakan massa pernah terjadi di beberapa negara. Mana saja?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Teror Moskow Tewaskan 143 Orang, Rusia Tangkap 4 Tersangka

38 hari lalu

Kilas Balik Teror Moskow Tewaskan 143 Orang, Rusia Tangkap 4 Tersangka

143 orang tewas dalam serangan teror di Balai Kota Crocus Moskow, Rusia. Berikut kronologi teror tersebut.

Baca Selengkapnya

Menengok Pemimpin Negara yang Ucapkan Selamat ke Vladimir Putin Usai Menang Pilpres Rusia

42 hari lalu

Menengok Pemimpin Negara yang Ucapkan Selamat ke Vladimir Putin Usai Menang Pilpres Rusia

Komentar pemimpin di Eropa dan AS ini sangat kontras dengan pesan-pesan ucapan selamat yang mengalir dari Asia dan Amerika Latin ke Vladimir Putin.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Menang Mutlak dalam Pilpres Rusia, Arah Kebijakannya?

43 hari lalu

Vladimir Putin Menang Mutlak dalam Pilpres Rusia, Arah Kebijakannya?

Hasil raihan Vladimir Putin menunjukkan dia akan menjadi Presiden Rusia enam tahun mendatang, yang membuatnya menjadi pemimpin terlama Rusia

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Raup 87 Persen Suara, Prabowo Butuh 58 Persen Suara untuk Menang Pemilu

44 hari lalu

Vladimir Putin Raup 87 Persen Suara, Prabowo Butuh 58 Persen Suara untuk Menang Pemilu

Vladimir Putin kembali jadi Presiden Rusia setelah meraup 87 persen suara. Sementara, Prabowo memimpin di rekapitulasi nasional KPU dengan 58 persen.

Baca Selengkapnya

Presiden Aljazair Ucapkan Selamat ke Presiden Vladimir Putin

44 hari lalu

Presiden Aljazair Ucapkan Selamat ke Presiden Vladimir Putin

Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune menyampaikan ucapan selamat pada Vladimir Putin atas kemenangannya dalam pemilu Rusia

Baca Selengkapnya