Putri Donald Trump, Ivanka Trump dan suaminya, Jared Kushner menyambut Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe di Trump Tower, Manhattan, New York, AS, 17 November 2016. Putri sulung Trump ikut mendampingi pertemuan tidak resmi yang digelar oleh ayahnya dan Shinzo Abe. REUTERS
TEMPO.CO, Washington DC - Menjelang pelantikan ayahnya, Donald Trump, sebagai presiden Amerika Serikat pada 20 Januari 2017, Ivanka dan suaminya membeli rumah baru di ibu kota Amerika Serikat, Washington DC.
Sebagai orang penting dalam lingkup kekuasaan sang ayah, Ivanka dan suaminya diprediksi akan berperan besar dalam empat tahun pemerintahan Trump. Maka penting bagi mereka untuk membeli rumah di Washington DC, tempat Donald Trump akan memerintah Negeri Abang Sam.
Seperti dilansir Business Insider, Jumat 6 Januari 2017, untuk memperoleh rumah impian ini, Ivanka dan sang suami Jared Kushner, harus merogoh kocek sebesar US$ 5,5 juta atau setara Rp 73,5 miliar.
Rumah yang terletak di kawasan eksklusif Kalorama itu memiliki enam kamar tidur dengan luas 6.870 kaki kuadrat. Rumah ini hanya terletak sepelemparan batu dari kediaman Presiden Barack Obama yang baru, setelah ia lengeser dari jabatannya.
Kediaman yang baru selesai direnovasi ini terjual kepada keluarga Kushner pada Desember lalu. Sebelumnya rumah ini pernah dimiliki Dan K. Rapoport dan istrinya Irina. Mereka adalah taipan asal Latvia yang dikenal dekat dengan pengkritik Presiden Rusia Valdimir Putin.
Para tetangga di kawasan itu sudah tidak sabar menyambut keluarga Ivana Trump yang memiliki tiga anak. John Damgard, penghuni yang tinggal di blok itu sejak 1971, menegaskan mereka akan menyambut keluarga Trump-Kushner dengan hangat. “Bahkan tetangga yang memilih Demokrat pun tidak mempermasalahkan kehadiran mereka,” ujar dia.
Namun belum ada tanda-tanda kehadiran keluarga lima orang tersebut pada pekan ini. Hanya saja sejumlah petugas pemindah barang, tukang cat dan petugas dekorasi rumah; telah hilir mudik memasuki rumah tersebut.
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir
34 hari lalu
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.