Pria Saudi Ini Ungkap Ciri Penyerang Klub Reina di Istanbul

Reporter

Kamis, 5 Januari 2017 10:36 WIB

Tim medis mengevakuasi korban luka-luka akibat penembakan di klub malam saat perayaan malam tahun baru di Istanbul, Turki, 1 Januari 2017. Dua orang menyerang klub malam Reina Club dengan meluncurkan tembakan dan menewaskan 35 orang. REUTERS

TEMPO.CO, JEDDAH—Seorang pengunjung klub malam Reina yang berhasil selamat dari tragedi berdarah pada perayaan Tahun Baru di Turki, menyebut pelaku serangan terdiri atas tiga orang, termasuk seorang wanita.

Dalam wawancara yang dilansir laman Al Arabiya, Rabu 4 Januari 2017, Hassan Khashoggi mengisahkan kembali insiden yang terjadi di klub bergengsi dekat Selat Bosforus itu. Saat malam Tahun Baru, Hassan bersama istrinya masuk ke dalam Reina 40 menit sebelum serangan terjadi.

“Kami telah memesan meja di restoran Reina atas rekomendasi pihak hotel. Mereka menyebut Reina aman dan banyak tokoh menikmati sajian di sana,” kata Hassan kepada Al Arabiya.

Baca: Pria Ini Berselfie Sebelum Menembaki Klub Malam di Istanbul

Saat jam bergerak ke angka 12 malam, suasana meriah menurut Hasan sangat terasa di Reina. “Pengunjung merasakan suasana gembira dan eforia. Tiba-tiba terdengar bunyi hentakan drum. Saya pikir ada orang yang berkelahi di salah satu meja.”

Hassan pun beranjak dari mejanya untuk melihat kondisi. Belum jauh bergerak, Hassan mendengar suara letusan senjata api. Istri Hassan langsung berteriak, “Aku ingin anak-anakku, aku ingin pulang.” Saya membalas, “Kamu sekarang harus memikirkan akhirat.”

Dalam situasi menegangkan, Hassan menyebut bahwa ada tiga pelaku serangan di reina, termasuk seorang perempuan. Ia sempat mendengar seorang pengunjung berteriak, “Mengapa ia (perempuan) ingin membunuh kita?”

Hassan juga menilai para pelaku adalah orang-orang terlatih. Hal ini terlihat dari aksi mereka yang tidak menembak secara sembarangan. “Mereka mendatangi masing-masing meja dan menembak para pengunjung secara sistematis.”

Berdasarkan aksen, Hassan menduga para pelaku bukanlah keturunan Arab tetapi warga asing. Namun ia tidak dapat memastikan kewarganegaraan mereka.

“Tembakan berlangsung secara intensif. Kami hanya bisa berharap polisi atau seseorang dapat menyelamatkan kami. Yang terpikir saat itu hanyalah mengucapkan syahadat dan berdoa kepada Tuhan,” ujar Hassan.

Setelah merasa kondisi semakin tidak aman, Hassan dan istrinya memutuskan terjun ke laut. Seorang gadis asal Saudi juga hendak mengikuti jejak mereka, tetapi pelaku menembaknya hingga tewas.

Di laut, Hassan menemukan sejumlah pengunjung lain dalam kondisi terluka. Ia pun membujuk beberapa pemilik perahu agar membawa para korban ke rumah sakit. Seluruh korban luka dibawa kapal, tetapi Hassan dan istrinya tidak terangkut. “Kapal itu terlalu kecil. Akhirnya kami menemukan gudang dan bersembunyi.”

Saat bersembunyi, Hassan berhasil menghubungi saudara laki-lakinya di Jeddah. Ia meminta saudaranya untuk menghubungi kedutaan atau kepolisian Turki untuk menyelamatkan mereka. “Kami menunggu selama satu jam. Suara tembakan masih terus terdengar. Akhirnya saya mengirim pesan perpisahan kepada keluarga di Jeddah,” tutur Hassan mengenang.

Tak lama kemudian, ia mengirim pesan minta tolong kepada polisi laut yang melintas melalui lampu telepon genggam. Tapi situasi masih genting. “Para polisi berusaha mendekati kami, tetapi pelaku menembaki mereka sehingga polisi terpaksa lari.”

Di puncak ketegangannya, Hassan mendengar seseorang mendekati lokasi. “Kami menunggu saat pelaku menembak dari atas gudang. Saya sempat berteriak jangan tembak.” Ternyata orang-orang yang mendekati Hassan dan istrinya adalah polisi Turki.

Setelah penyelamatnya, Hassan dan istri lari dari lokasi persembunyian. Mereka melewati sejumlah korban yang terkapar di jalanan. Polisi kemudian membawa mereka ke tempat para korban selamat dan memberikan air untuk minum.
AL ARABIYA | SITA PLANASARI AQUADINI

Baca:
Turki Identifikasi Pelaku Serangan di Klub Malam Istanbul

Parlemen Turki perpanjang Masa Darurat 90 Hari

Berita terkait

Eks Menteri Turki Dirikan Partai untuk Hadang Erdogan

26 Oktober 2017

Eks Menteri Turki Dirikan Partai untuk Hadang Erdogan

Eks Menteri Dalam Negeri Turki, Meral Aksener dirikan partai baru untuk geser Erdogan dari kursi kepresidenan dalam pemilihan presiden mendatang.

Baca Selengkapnya

Erdogan Ganti Komandan Militer Darat, Udara dan Laut Turki

4 Agustus 2017

Erdogan Ganti Komandan Militer Darat, Udara dan Laut Turki

Perubahan besar di tubuh militer Turki ini dilakukan setelah percobaan kudeta yang gagal lebih dari setahun lalu.

Baca Selengkapnya

Lagi, Turki Perpanjang Masa Darurat untuk Tiga Bulan

18 Juli 2017

Lagi, Turki Perpanjang Masa Darurat untuk Tiga Bulan

Turki memperpanjang masa darurat untuk keempat kalinya

Baca Selengkapnya

Pemerintah Erdogan Tangkap Direktur Amnesty International Turki

7 Juli 2017

Pemerintah Erdogan Tangkap Direktur Amnesty International Turki

Aparat Turki menangkap Direktur Amnesty International Turki, Idil Eser, atas dugaan memiliki hubungan dengan jaringan Fethullah Gulen

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Erdogan Sepakati Kerja Sama Antiteror dan Persenjataan

7 Juli 2017

Jokowi dan Erdogan Sepakati Kerja Sama Antiteror dan Persenjataan

Presiden Erdogan menyambut baik pernyataan Jokowi dan menekankan pentingnya pencegahan limpahan teroris ISIS ke negara lain.

Baca Selengkapnya

Terkait Kudeta Gagal, Turki Adili Jurnalis Kenamaan

19 Juni 2017

Terkait Kudeta Gagal, Turki Adili Jurnalis Kenamaan

Turki mengadili 17 orang yang sebagain besar merupakan jurnalis kenamaan karena dituding terlibat dalam kudeta gagal pada Juli 2016.

Baca Selengkapnya

Paspamres Terancam Ditangkap, Erdogan Kecam Amerika Serikat  

16 Juni 2017

Paspamres Terancam Ditangkap, Erdogan Kecam Amerika Serikat  

Erdogan memprotes Amerika Serikat yang dilaporkan mengeluarkan surat penangkapan terhadap Pasmpamres pelaku pemukulan.

Baca Selengkapnya

Gebuki Demonstran di AS, Paspampres Erdogan Terancam Ditangkap

16 Juni 2017

Gebuki Demonstran di AS, Paspampres Erdogan Terancam Ditangkap

AS mengelurkan surat penangkapan terhadap 12 paspampres Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan karena memukuli demonstran di Washington

Baca Selengkapnya

Terkait Gulen, Penasehat Perdana Menteri Turki Ditahan

3 Juni 2017

Terkait Gulen, Penasehat Perdana Menteri Turki Ditahan

Diduga memiliki hubungan dengan ulama Fethullah Gulen yang didakwa berada di balik kudeta Juli 2016.

Baca Selengkapnya

Setelah Topan Yolanda, Turki Bangun Masjid di Filipina

2 Juni 2017

Setelah Topan Yolanda, Turki Bangun Masjid di Filipina

TDV menghabiskan dana sekitar Rp 13 miliar, termasuk untuk pembangunan masjid di tiga kawasan di Kota Ormoc.

Baca Selengkapnya