Sumbangan Bos Bir Corona untuk Desa, Bukan Dibagi ke Warga
Editor
Rina Widisatuti
Sabtu, 26 November 2016 13:26 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Penemu bir merek Corona, Antonino Fernandez, disebut-sebut telah mewariskan uangnya 2 juta pound sterling atau setara Rp 33 miliar untuk setiap warga di desa kelahirannya, di Cerezales del Condado, Spanyol. Fernandez meninggal di umur 99 tahun pada 31 Agustus 2016. Namun hal ini segera dibantah oleh warga sekitar.
"Tampaknya seseorang salah tangkap dan bertahan pada ceritanya, hingga akhirnya kisahnya terus melebar. Sekarang ceritanya sudah kelewatan," kata Lucia Alaejos dari Fundación Cerezales Antonino y Cinia, organisasi yang mengelola sumbangan di desa itu, Sabtu, 26 November 2016.
Baca: Wow, Seluruh Warga Desa Ini Jadi Miliader Dalam Semalam
Fernandez, seperti dilansir situs berita Independent.co.uk, memang menyumbangkan uang cukup besar ke desa itu. Namun uang itu bukan dibagikan secara langsung kepada warga di sana. Uang dari Fernandez digunakan untuk membiayai berbagai kebutuhan desa, dari institusi budaya sampai gereja lokal.
Fernandez merupakan anak ke-11 dari 13 bersaudara. Meski tak mempunyai keturunan, dia memiliki banyak keponakan. Keponakannya di Spanyol yang mendapat bagian warisan Fernandez yang paling banyak.
Menurut Lucia, para keponakan Fernandez selama ini rajin mengunjunginya di Cerezales del Condado, dan menyumbang untuk desa kecil itu. "Masih banyak di antara mereka yang beberapa kali datang tiap musim panas. Itu bagus buat desa agar menjaga aktivitas desa tetap hidup," ujarnya.
Fernandez yang lahir pada 13 Desember 1917 berasal dari keluarga miskin. Dia bahkan terpaksa berhenti sekolah pada usia 14 tahun karena orang tuanya tidak mampu membayar biaya sekolah.
Namun, nasibnya berubah. Setelah Perang Saudara Spanyol, Fernandez pindah ke Kota Leon di utara Spanyol dan menikah dengan Cinia Gonzales Diez. Pada 1949, paman istrinya, yang memiliki perusahaan Grupo Modelo mengajak mereka untuk bermigrasi ke Meksiko. Di sana, Fernandez memulai bekerja sebagai karyawan gudang di perusahaan tersebut.
Dia meniti karier secara bertahap. Pada 1971, ia ditunjuk sebagai CEO Gropo Modelo. Dia menduduki posisi tersebut hingga 1997. Dia juga menjabat sebagai Ketua Dewan Direktur perusahaan itu sampai 2005. Dua jabatannya itu kemudian diambil alih oleh keponakannya, Carlos Fernandez Gonzalez.
EGI ADYATAMA | INDEPENDENT.CO.UK
Baca juga:
Tokoh Revolusi Kuba, Fidel Castro Meninggal di Usia 90 Tahun
Dubes Myanmar: Kami Tak Aniaya Rohingya