Jika ISIS Sampai ke Filipina, Duterte Bakal Tempuh Cara Ini  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Rabu, 16 November 2016 01:08 WIB

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, melakukan "fist bump", dalam kunjungan ke kamp militer Capinpin, Tanay, Rizal, Filipina, 24 Agustus 2016. REUTERS/Erik De Castro

TEMPO.CO, Manila - Presiden Filipina Rodrigo Duterte tengah mewaspadai kemungkinan munculnya militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang lari ke wilayah Asia Tenggara setelah terdesak di Irak dan Suriah. Dilansir dari laman Reuters, Senin, 14 November 2016, Duterte rela mengorbankan kewajiban menjaga hak asasi manusia demi melindungi rakyatnya jika ISIS sampai ke Filipina.

"Saat para teroris dari Timur Tengah sudah terusir dari tempat mereka biasa tidur, mereka akan mencari tempat. Mereka akan ke sini, dan kita harus siap untuk itu,” ujar Duterte dalam pidato di depan lembaga penegak hukum negaranya. Di Filipina sendiri, Duterte merisaukan wilayah Mindanao, Filipina Selatan, menjadi tempat berkembangnya ekstremis dan bibit terorisme.

Baca Pula
Dua Ramalan Haji Lulung tentang Ahok Terbukti, Ini yang Ketiga
Gelar Perkara, Rizieq FPI Minta Ahok Ditahan agar Tak Kabur


Lokasi tersebut, menurut Duterte, menjadi sarang bandit dan pelaku perompakan kapal, serta tempat penyanderaan sejumlah warga negara asing. "Percayalah, orang-orang ini (teroris) tidak memiliki hak asasi manusia (HAM) sedikit pun. Saya tidak akan membiarkan rakyat dikorbankan atas nama hak asasi manusia, itu omong kosong,” tuturnya.

Masalah HAM menjadi topik sensitif yang sering diarahkan sejumlah aktivis dan pemerintahan Barat terhadap Duterte, terutama karena kebijakan kontroversialnya dalam menangani pemberantasan narkoba. Kampanye pemberantasan narkoba pemerintah era Duterte dikenal tegas dan tanpa ampun, terutama karena menghalalkan sistem tembak di tempat.

Duterte yang sempat menjabat Wali Kota Davao selama 22 tahun itu pun menyorot maraknya perompakan dan penyanderaan kapal yang terjadi di Filipina Selatan. Kelompok radikal Abu Sayyaf, menurut dia, memiliki 21 tawanan, yang sebagian besarnya bukan warga negara Filipina. Meski rentetan operasi militer sudah dilakukan, kasus tersebut masih berlanjut.

Simak Juga
Pengakuan Meggie Diaz tentang Nikah Siri dengan Tukul
Pelaku Bom Gereja Samarinda di Mata Sahabatnya


Menurut Duterte, kerja sama pengamanan kawasan sudah dilakukan Filipina, Indonesia, dan Malaysia. Jumat lalu, Duterte menyebut dirinya mungkin akan menggunakan kewenangan eksekutifnya untuk menangguhkan habeas corpus atau sistem pelaporan bagi warga yang mendapati penahanan secara sewenang-wenang oleh aparat. Hal itu dilakukannya untuk mengatasi situasi di Mindanao.

Aturan hukum di Filipina memang memungkinkan penangguhan penahanan selama 60 hari. "Ketika keamanan publik terdesak, diizinkan penangkapan tanpa surat perintah penahanan tanpa tuduhan, selama tiga hari,” begitu bunyi aturan tersebut, seperti yang dikutip dari Reuters.

REUTERS | YOHANES PASKALIS

Simak Pula
Begini Obrolan Intim Gatot Brajamusti dengan CT
Hasil Tes DNA Menohok, Aa Gatot Bantah Pemerkosa, tapi...



Berita terkait

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

15 jam lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

3 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

4 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

5 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

6 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

12 hari lalu

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.

Baca Selengkapnya

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

23 hari lalu

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

25 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya