TEMPO.CO, New York – Ivana, mantan istri presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, meminta agar dirinya dipilih menjadi duta besar di Republik Ceko.
Seperti yang dilansir New York Post pada 13 November 2016, Ivana mengutarakan keinginannya untuk menjadi wakil Negeri Abang Sam di negara kelahirannya. "Saya meminta agar dipilih menjadi Duta Besar AS bagi Republik Ceko. Saya memiliki bahasa Ceko yang baik, dan semua orang di sana mengenal saya," kata Ivana dalam sebuah wawancara.
Ivana mengatakan dirinya tidak menyesal karena tidak menjadi First Lady atau Ibu Negara AS. Menurut dia, mengatur rumah tangganya sendiri di New York jauh lebih baik daripada Gedung Putih.
Ivana pun tidak memiliki rasa iri terhadap Melania, istri ketiga Trump, yang akan segera mengemasi barang-barangnya dan mempersiapkan segala sesuatunya untuk tinggal di Gedung Putih. "Saya tidak memiliki rasa iri terhadap Melania," kata Ivana.
Dalam kesempatan itu, Ivana memberikan saran untuk mantan suaminya itu. Trump diminta agar menggunakan pesawat pribadinya sebagai pesawat kepresidenan dan mengubahnya menjadi Air Force One. Trump juga diminta berhenti bermain golf untuk 100 hari pertama ketika tengah sibuk bekerja.
Ivana menikah dengan Donald Trump pada 1977, namun keduanya bercerai pada 1992. Pasangan ini memiliki tiga anak, yakni Donald Jr, Ivanka, dan Eric, yang semuanya aktif dalam kampanye ayah mereka.
Sosialita berusia 67 tahun tersebut juga berharap ketiga anaknya masuk kabinet kerja mantan suaminya yang akan dilantik pada 20 Januari 2017 itu.
Selain itu, dia berharap menantunya, suami dari Ivanka, Jared Kushner, mendapatkan peran penting sesuai dengan kinerjanya selama kampanye. Dia berspekulasi bahwa Kushner mungkin akan menjadi kepala staf kepresidenan.
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir
28 hari lalu
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.