Trump Menang, Jaminan Kesehatan Obamacare Terancam Dihapus  

Reporter

Kamis, 10 November 2016 11:18 WIB

Presiden AS terplilih Donald Trump, ditemani Mike Pence saat menyampaikan pidato dalam acara malam pemilihan di New York, 9 November 2016. REUTERS/Mike Segar

TEMPO.CO, Washington - Selama kampanye, Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump terus berkoar-koar akan menghapus jaminan kesehatan Obamacare yang dibuat Presiden Barack Obama sejak 2010. Trump juga berjanji bakal mencabut Undang-Undang tentang Perawatan Terjangkau.

Dikutip dari laporan Washington Post, Trump ingin segera menghapus Obamacare setelah dia dilantik menjadi presiden. "Kami akan melakukannya, dan kami akan melakukannya dengan sangat, sangat cepat. Ini adalah bencana," ucap Trump, Rabu, 9 November 2016.

Baca: Trump Presiden AS: Ini Kata Putin, May, El-Sisi & Xi Jinping

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Paul D. Ryan juga menyuarakan hal sama. Ia mendukung pencabutan jaminan kesehatan yang telah menampung sekitar 20 juta jiwa warga Amerika miskin itu. "Sekarang kita memiliki Presiden Trump, yang meminta kita melakukan hal ini."

Undang-Undang Perawatan Terjangkau diberlakukan Obama sejak 2010. Asuransi itu membawa perubahan luas pada sistem perawatan kesehatan di Amerika. Wakil Presiden Kaiser Family Foundation Larry Levitt kaget dengan rencana Trump tersebut. "Saya tidak berpikir telah terjadi pembalikan manfaat publik yang akan besar seperti ini," ujar Levitt.

Baca: Pemilu AS: 10 Hal Kontroversial tentang Donald Trump

Saat ini, pendukung Affordable Care Act (ACA) telah memulai serangan balasan untuk menyalakan oposisi. Mereka berniat menggalang dukungan untuk menolak rencana Trump dari akar rumput. Berbagai kalangan bermunculan menolak rencana itu.

Rencananya, Obama akan memveto undang-undang itu. Menurut kritikus ACA, mantan Sekretaris Wakil Kepala Kesehatan Amerika Tevi Troy, itu adalah strategi yang bisa diambil Obama.

WASHINGTON POST | AVIT HIDAYAT

Baca juga:
Jika Donald Trump Menang, Ini Program Kerja 100 Harinya
Pemilu AS: Warga Amerika Bikin Situs Imigrasi Kanada Jebol




Berita terkait

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

11 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

14 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

16 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

17 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

18 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

19 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

20 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

20 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

21 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya