TEMPO.CO, Jakarta - Konglomerat Donald Trump terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat ke-45. Sejumlah pemimpin di berbagai negara berbondong-bondong mengucapkan selamat kepada politikus Partai Republik itu.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan ucapan selamat kepada Trump. "Ini bukan jalan yang mudah, tapi kami siap mengembalikan hubungan baik Rusia dan Amerika," ujar Putin, beberapa saat setelah Trump menang, seperti dikutip dari The Nation pada Kamis, 10 November 2016.
Putin berharap Rusia dan Amerika memperbaiki hubungan bilateral, khususnya pada sektor ekonomi dan stabilitas pembangunan. Putin secara khusus juga memuji metode kampanye Trump yang menarik perhatian banyak orang.
Perdana Menteri Inggris Theresa May juga mengucapkan selamat kepada Trump. Dia mengatakan Inggris dan Amerika adalah dua negara yang memiliki hubungan erat, khususnya pada bidang perdagangan, keamanan, dan pertahanan.
May sempat mengkritik kampanye Trump yang dianggap mengganggu stabilitas keamanan dunia. Pernyataan Trump yang paling disorot adalah larangan warga muslim masuk Amerika. "Itu memecah-belah dan tidak membantu perdamaian."
Baca Juga:
Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi juga menelepon Trump dan segera menawarkan kerja sama dalam beberapa hal. El-Sisi juga mengundang Trump agar segera bertandang ke negaranya.
Adapun Presiden Cina Xi Jinping ingin mempererat hubungan bilateral kedua negara. "Saya sangat mementingkan hubungan Cina-AS dan berharap bekerja dengan Anda untuk menegakkan prinsip-prinsip non-konflik, non-konfrontasi, saling menghormati, dan kerja sama yang saling menguntungkan," kata Jinping menceritakan percakapannya dengan Trump.
THE NATION | AVIT HIDAYAT
Baca juga:
Donald Trump Menang, Duterte Ingin Kerja Sama dengan AS
Obama Jamin Peralihan Kekuasaan ke Trump Berjalan Lancar