Mirip Perang Teluk, ISIS Bakar Sumur Minyak di Mosul, Irak  

Reporter

Rabu, 19 Oktober 2016 11:44 WIB

ISIS membakar sumur minyak saat melarikan diri dari Mosul. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Mosul - Kelompok teror bersenjata, ISIS, membakar sumur-sumur minyak di Mosul, Irak, sebagai taktik bumi hangus menghadapi tekanan dari pasukan pemerintah Irak dan sekutunya.

Langit di Mosul pun hitam pekat dan bersamaan itu ribuan warga Mosul mengungsi mencari tempat lebih aman dengan bantuan pasukan pemerintah Irak dan sekutu. Para perempuan, anak-anak, dan orang tua diangkut memakai truk militer ataupun berjalan kaki menuju Kota Al Qayyarah, yang aman dari serangan milisi ISIS.

Taktik ISIS membakar sumur-sumur itu bertujuan meminimalkan jarak pandang pilot-pilot tempur musuh saat ISIS dibombardir dari udara. Cara ISIS ini, seperti dikutip dari Daily Mail, 19 Oktober 2016, mengingatkan taktik pasukan mantan Presiden Irak Saddam Hussein saat dikalahkan dalam Perang Teluk tahun 1991. Saddam, yang berusaha menginvasi Kuwait, mendapatkan serangan luar biasa dari pasukan pendukung Kuwait.

Lebih dari 40 ribu anggota pasukan Irak dan Kurdi dikerahkan untuk memberangus ISIS, dengan jumlah milisi sekitar 5.000 orang. Pasukan Irak dan Kurdi mendapatkan bantuan pasukan dari 60 negara koalisi yang dipimpin Amerika Serikat. Pasukan koalisi membantu serangan dari udara dan darat.

Baca:
Arab Saudi Tembak Mati Pangeran yang Didakwa Membunuh
Patung Telanjang Hillary Clinton Muncul di Manhattan, AS

Perang melawan ISIS diperkirakan akan berlangsung lama dengan medan yang sulit, mengingat ISIS telah melakukan berbagai rintangan untuk memblokade jalan masuk pasukan Irak, Kurdi, dan koalisi ke Mosul.

Perdana Menteri Italia Matteo Renzi kepada para jurnalis memprediksi perang melawan ISIS akan berlangsung berbulan-bulan. "Mosul akan menjadi tempat pertempuran yang sulit. Akan ada kemajuan dan ada kemunduran," kata Renzi.

Peter Cook, juru bicara Pentagon, memberikan harapan dengan mengatakan tanda-tanda lebih awal pasukan Irak mengenai sasaran mulai terlihat.

Adapun PBB memperkirakan warga Mosul sudah mulai meninggalkan kota itu secepat mungkin karena khawatir ISIS akan menggunakan warga sipil sebagai perisai. Adapun sejumlah lembaga kemanusiaan internasional telah mengeluarkan peringatan bahwa pertempuran di Mosul akan menimbulkan krisis kemanusiaan buatan manusia yang terburuk pada zaman modern ini.

Milisi ISIS diduga kuat menggunakan senjata kimia, penembak jitu, dan jebakan-jebakan untuk mempertahankan posisi mereka. Dalam pertempuran ini, milisi-milisi ISIS digambarkan seperti tikus berlarian keluar dari terowongan-terowongan untuk melakukan aksi serangan bunuh diri.

DAILY MAIL | MARIA RITA


Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

2 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Presiden Iran dari Masa ke Masa, Lawan Berat Israel Setelah Saddam Husein dan Muamar Qadafi Tumbang

13 hari lalu

Presiden Iran dari Masa ke Masa, Lawan Berat Israel Setelah Saddam Husein dan Muamar Qadafi Tumbang

Serangan Iran sebagai balasan serangan Israel terhadap konsulatnya di Damaskus. Berikut Presiden Iran dari masa ke masa.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

22 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

22 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

31 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

32 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

33 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

33 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

34 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

34 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya