TEMPO.CO, New York - Pembawa acara program Today pada saluran berita NBC News, Billy Bush, diskors menyusul keterlibatannya dalam pembicaraan cabul dengan Donald Trump, calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik.
Produser eksekutif Today, Noah Oppenheim, menyampaikan hal itu dalam sebuah memo yang ditujukan kepada seluruh staf program acara NBC News. "NBC telah memutuskan menangguhkan Billy sambil menunggu tinjauan lebih lanjut dari masalah ini," tulis Oppenheim, seperti dilansir NY Times pada 9 Oktober 2016.
Dalam pengumuman itu, tidak dijelaskan berapa lama skorsing tersebut akan diberikan kepada Bush, keponakan mantan Presiden Amerika Serikat George H.W. Bush.
Skorsing tersebut diberikan menyusul kecaman terhadap video yang bocor ke publik terkait dengan percakapan Bush saat masih menjadi pembawa acara Access Hollywood pada 2005.
Video berdurasi 1 menit 40 detik yang menjadi viral akhir pekan lalu tersebut memuat perbincangan di belakang layar antara Bush dan Trump tentang wanita.
Video yang menunjukkan obrolan pribadi Bush dengan Trump di belakang layar televisi sebelum pengambilan gambar acara televisi Access Hollywood dalam sinetron Days of Our Lives mendapat kecaman masyarakat luas karena keduanya dianggap tidak menghormati wanita.
Terdengar Trump dan Bush mengucapkan kalimat-kalimat cabul kepada wanita. Trump bahkan mengaku pernah merayu Arianne Zucker, aktris sinetron yang menjadi subyek obrolan dan merupakan bintang tamu dalam acara tersebut.
Bahasa yang dikeluarkan Trump, taipan properti asal New York, dalam membahas fisik Zucker terdengar sangat vulgar, sehingga membuat berbagai kalangan berpendapat bahwa Trump tidak layak memimpin Amerika.
Tidak hanya itu, Trump juga merendahkan perempuan karena disebutnya dengan gampang bisa diajak tidur jika dia seorang yang terkenal alias bintang. Setelah video itu beredar luas, baik Trump maupun Bush telah menyampaikan permohonan maafnya. NY TIMES | FOX NEWS | YON DEMA
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir
29 hari lalu
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.