Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

12 Momen Panas Debat Capres AS

image-gnews
Calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump (kiri), dan calon presiden dari Partai Demokrat, Hillary Clinton dalam debat presiden kedua di Washington University, St Louis, 9 Oktober 2016. Debat ini berjalan seru. AP/Patrick Semansky
Calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump (kiri), dan calon presiden dari Partai Demokrat, Hillary Clinton dalam debat presiden kedua di Washington University, St Louis, 9 Oktober 2016. Debat ini berjalan seru. AP/Patrick Semansky
Iklan

TEMPO.CO,ST.LOUIS — Debat kedua calon presiden yang berlangsung selama 90 menit  di Washington University, St. Louis, Louisiana, Minggu malam waktu setempat, 9 Oktober 2016, berjalan dengan panas dan tegang. Kedua kandidat, Hillary R. Clinton dari Demokrat dan Donald J. Trump tak segan-segan melemparkan pernyataan pedas terhadap rivalnya.

Dipandu pembawa acara dari stasiun televisi ABC, Martha Raddatz dan Anderson Cooper dari CNN, kedua kandidat melempar hinaan seperti Clinton yang disebut Trump sebagai “setan.” Clinton juga mencecar Trump yang dinilai wajib meminta maaf karena terlalu sering menghina warga Amerika dari kelompok minoritas, imigran hingga warga dengan disabilitas.

Berikut adalah 12 momen “panas” dalam debat kedua:

1. Kedua Kandidat Tidak Bersalaman

Ketegangan antara kedua kandidat sangat terasa ketika Clinton dan Trump memasuki arena debat. Keduanya tidak saling menjabat tangan, seperti yang biasa dilakukan dalam acara debat formal. Clinton hanya mengangguk kepada Trump, yang menunggu uluran tangan Clinton. Mereka kemudian berdiri berdampingan disambut tepuk tangan hadirin.

2. Trump: Dari Pelecehan Seksual hingga ISIS

Saat Cooper mencecar Trump ihwal rekaman pernyataan cabulanya 11 tahun lalu, taipan asal New York itu menegaskan, “Saya tidak pernah melecehkan perempuan.” Ia kembali menyebut bahwa pembicaraan ini hanyalah basa-basi belaka. “Ya saya sangat malu atas rekaman itu, tapi itu hanya basi-basi. Saya akan menghancurkan ISIS.”

3. Respon Clinton atas Rekaman Trump

“Saya menghabiskan 48 jam terakhir untuk berpikir mengenai apa yang kita dengar dan sakiskan (video Trump;red),” kata Clinton. “Saya tidak pernah mempertanyakan kelayakan kandidat Republik lain. Tapi Donald Trump berbeda.” Clinton menegaskan bahwa video itu menegaskan,” Siapa Trump sebenarnya.”

4. Trump Membalas Clinton Soal Suaminya

Trump pun membalas soal skandal seks dengan menyerang suami Hillary, Bill Clinton, yang pernah ternoda kasus perselingkungan saat menjabat presiden Amerika Serikat. “Dalam sejarah politik AS, Bill Clinton adalah orang yang melecehkan perempuan,” kata Trump.

Dia menambahkan, Hillary juga menyerang empat perempuan korban pelecehan seksual. Trump mengundang empat perempuan sebagai tamunya dalam debat, tiga diantaranya melaporkan Bill sebagai pelaku pelecehan. Adapun perempuan keempat merupakan korban perkosaan saat berusia 12 tahun, dimana terdakwa dibela oleh Hillary saat ia masih muda.

“Saya rasa Hillary seharusnya malu.”

5. Clinton: Ini soal Trump, Bukan Bill

Clinton mengabaikan pernyataan Trump dan menegaskan suaminya tidak bertarung dalam pemilihan presiden kali ini. “Dia bisa mengatakan apa saja. Itu pilihannya. Saya hanya akan mengingat apa yang diucapkan kawan saya, Michelle Obama. Saat mereka berlaku hina, Anda harus bersikap benar.”

6. Trump: Clinton adalah “Setan”

Trump menjawab balik bahwa Michelle Obama bukanlah kawan Clinton. Dia menyebut Barack Obama mengalahkan Clinton secara adil pada Konvensi Demokrat 2008. Tapi Clinton berlaku curang untuk mengalahkan rivalnya Senator Bernie Sanders. “Saya justru heran mengapa Sanders mendukung ‘setan’.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

7. Trump: Saya Akan Menunjuk Jaksa Khusus untuk Membui Clinton

Trump berjanji jika ia terpilih, ia akan menunjuk jaksa khusus untuk memenjarakan Clinton terkait penggunaan email pribadi selama menjabat Menlu. Kasus ini telah diselidiki FBI dan kemudian menegaskan tidak akan menuntut Clinton.

“Saya benci mengatakannya, tapi saya akan melakukannya. Tidak ada kebohongan seperti ini. Seharusnya Anda malu,” ujar Trump.

8. Trump: Larangan terhadap Muslim Dibesar-besarkan

Proposal Trump untuk melarang seluruh Muslim kunjungi Amerika Serikat menurut dia terlalu dibesar-besarkan. “Yang benar adalah pembatasan terhadap kelompok ekstrim Muslim,” kata dia menjawab pertanyaan Raddatz.

Sebelumnya, Trump menjawab bahwa Islamaphobia memang ada dan memalukan. Tapi kemudian ia menyatakan hal itu dipicu oleh berbagai hal dan rakyat AS harus berhenti bersikap benar. Warga Muslim seharusnya melapor jika ada rencana terror. Trump juga menyerang Clinton yang menolak menggunakan frase “teroris radikal Islam.”

9. Trump Akui Tak Bayar Pajak

Trump untuk pertama kalinya mengakui menggunakan kerugian 1 miliar dolarnya pada pertengahan 1990-an untuk menghindari pajak selama 18 tahun terakhir. “Tentu saja saya menggunakan itu,” ia menjawab pertanyaan Cooper. Namun, Trump menolak menjawab berapa lama ia tidak membayar pajak.

10. Clinton: Putin Menginginkan Trump

Clinton kembali menyebut bahwa Pemerintah Rusia ingin mempengaruhi pemilu presiden Amerika Serikat agar Trump terpilih. Ini terkait peretasan emal Komite Nasional Partai Demokrat, yang mengungkap keberpihakan terhadap Clinton dibanding rivalnya, Sanders.

11. Trump: Pence Tidak Bicara untuk Saya

Saat ditanya tentang pernyataan calon wakilnya, Mike Pence tentang konflik Suriah, Trump menjawab : Pence tidak menjawab untuk saya. Dalam debat cawapres perdana pekan lalu, pence berjanji akan melakukan intervensi militer di Suriah jika terpiliha bersam Trump. “Kami belum bicara, dan saya tidak seutuju.”

12. Trump: Clinton Penuh Kebencian

Trump mencecar Clinton soal pernyataannya yang menyebut pendukung Trump, “sekumpulan orang bodoh.” Clinton, kata Trump, adalah orang yang penuh kebencian. Clinton telah menarik pernyataan tersebut. “Saya minta maaf. Itu bukan soal pendukung Trump, tetapi tentang trump sendiri.”

POLITICO | SITA PLANASARI AQUADINI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

4 hari lalu

Mantan Presiden AS dan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump berunjuk rasa dengan para pendukungnya pada acara
Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani


Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

8 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump pada  malam pemilihan pendahuluan presiden New Hampshire, di Nashua, New Hampshire, AS, 23 Januari 2024. REUTERS/Mike Segar
Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.


Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

15 hari lalu

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pergi setelah konferensi persnya, menjelang KTT NATO, di Vilnius, Lithuania, 10 Juli 2023. REUTERS/Yves Herman
Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih


Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

18 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Jonathan Ernst
Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.


Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

20 hari lalu

Joe Biden dan Donald Trump dalam debat kandidat Presiden AS, 23 Oktober 2020.  REUTERS/Jim Bourg/Pool
Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.


Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

21 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Mark Makela dan Tom Brenner
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.


Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

21 hari lalu

Donald Trump dan Joe Biden. REUTERS/Jonathan Ernst/Brian Snyder
Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

Pada pemilihan Presiden AS, Joe Biden akan tanding ulang dengan Donald Trump. Bagaimana sistem pemilu di Amerika Serikat?


Top 3 Dunia: Donald Trump Ingatkan Israel Soal Gaza hingga Netanyahu Ngambek

24 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump pada  malam pemilihan pendahuluan presiden New Hampshire, di Nashua, New Hampshire, AS, 23 Januari 2024. REUTERS/Mike Segar
Top 3 Dunia: Donald Trump Ingatkan Israel Soal Gaza hingga Netanyahu Ngambek

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 26 Maret 2024 diawali oleh mantan presiden AS Donald Trump memperingatkan warga Israel soal Gaza


Top 3 Dunia; Donald Trump Optimis Bisa Menangkan Pemilu Presiden

33 hari lalu

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Top 3 Dunia; Donald Trump Optimis Bisa Menangkan Pemilu Presiden

Top 3 dunia, Donald Trump yang sangat percaya diri bisa memenangkan pemilu presiden Amerika Serikat sampai menyampaikan kalimat sesumbar.


Joe Biden Meledek Mental Donald Trump Tak Cocok Jadi Presiden

33 hari lalu

Pendukung Presiden AS Donald Trump berunjuk rasa menjelang pelantikan Presiden terpilih Joe Biden, di tengah wabah penyakit virus corona (Covid-19), di Tokyo, Jepang 20 Januari 2021. [REUTERS / Issei Kato]
Joe Biden Meledek Mental Donald Trump Tak Cocok Jadi Presiden

Joe Biden meledek Donald Trump dengan menyebutnya sudah tua dan tak cocok mentalnya untuk menjadi presiden Amerika Serikat