Salahkan Rusia, AS Batal Bahas Perlucutan Senjata di Suriah

Reporter

Selasa, 4 Oktober 2016 12:15 WIB

Rusia menempatkan sistem pertahanan udara canggih S-400 Triumf di pangkalan udara hmeymim, Suriah, pada 2015. sputniknews.com/Ministry of Defence of the Russian Federeation

TEMPO.CO, Washington- Amerika Serikat membatalkan pembahasan kesepakatan perlucutan senjata di Suriah dengan Rusia. Pembatalan itu disampaikan pada hari Senin, 3 Oktober 2019.

AS menuding Moskow tidak memenuhi komitmennya yang telah disepakati pada tanggal 9 September 2016 untuk menghentikan pertempuran dan memastikan bantuan kemanusiaan diterima masyarakat yang terkurung oleh perang sipil di Suriah.

Baca: Suriah Semakin Panas, Rusia Bersiap Hadapi Perang Nuklir

Pembatalan pembahasan perlucutan senjata antara AS dan Rusia yang terlibat perang di Suriah membuat harapan semakin redup untuk menghadirkan solusi diplomasi dalam waktu dekat.

Perang antara pasukan presiden Bashar al-Assad yang didukung Rusia melawan para pemberontak yang didukung As telah berlangsung selama lima tahun enam bulan. Ratusan ribu orang telah tewas dan 11 juta orang hidup dalam pengungsian.

Baca: Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper

"AS membatalkan keterlibatannya dengan Rusia yang dilakukan untuk menghentikan permusuhan," kata John Kirby, Juru bicara Departemen Luar Negeri, seperti dikutip dari Reuters, 3 Oktober 2016.

Pertemuan terakhir Menteri Luar Negeri AS John Kerry dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov membahas Suriah terjadi pada Sabtu, 1 Oktober 2016. Menurut pejabat senior Departemen Luar Negeri AS, Kerry sempat mengancam meninggalkan ruang rapat.

Baca: Perempuan Irak 'Sadis' yang Paling Dicari dan Ditakuti ISIS

Di Moskow, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova kepada wartawan mengatakan AS berusaha menyalahkan Rusia yang berusaha mempertahankan kesepakatan itu.

Sementara pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad yang didukung milisi Iran dan angkatan udara Rusia melanjutkan serangan melawan para pemberontak di Aleppo, kota terbesar di Suriah, meledakkan rumah sakit dan merusak suplai air.

Di kota Hasaka, bom meledak di acara pernikahan warga Kurdi yang menewaskan sedikitnya 20 orang.
REUTERS | MARIA RITA

Berita terkait

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

5 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

6 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

7 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

9 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

10 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

10 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

11 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

11 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

15 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya