TEMPO.CO, Sirte - Seorang wartawan asal Belanda tewas saat meliput peperangan antara pasukan pemerintah Libya melawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di kawasan Sirte, sekitar 450 kilometer sebelah timur Tripoli.
Juru bicara rumah sakit di Misrata, Akram Gliwan, mengatakan kepada kantor berita AFP, fotografer Belanda bernama Jeroen Oerlemans itu tewas setelah dadanya tertembus peluru tajam oleh sniper ISIS ketika sedang meliput. "Mayat Oerlemans dibawa ke rumah sakit Misrata, 200 kilometer sebelah barat Sirte," kata Gliwan.
Tempat Oerlemans bekerja, majalah mingguan Belgia Knack, membenarkan kematian seorang wartawannya pada Ahad, 2 Oktober 2016. Selain untuk majalah Belgia, Oerlemans juga bekerja di sejumlah organisasi di Libya.
Kabar kematian Oerlemans langsung merebak ke jejaring media sosial. Ratusan orang menyampaikan rasa simpati dan ucapan dukacita mendalam melalui media sosial atas kematian wartawan foto tersebut.
Salah satu yang mengucapkan belasungkawa adalah Oliver Weiken melalui akun Twitter @OliverWeiken, "Dari lubuk hati yang paling dalam, saya mengucapkan belasungkawa kepada keluarga dan sahabat Jeroen Oerlemans, yang kehilangan kehidupannya hari ini."
"Oerlemans ditahan milisi ISIS bersama wartawan foto asal Inggris, Jon Cantlie, pada 2012. Namun konsekuensi kepada dia saja yang dirilis ke media," Al Jazeera melaporkan.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN