TEMPO.CO, Baghdad - Wahida Mohamed al-Jumaily, 39 tahun, menjadi perempuan yang paling dicari kelompok militan ISIS di Irak. Sosok perempuan yang punya nama panggilan Um Hanadi itu sangat menakutkan ISIS karena keberanian dan kepiawaiannya memimpin pertempuran.
Um Hanadi, dengan tangannya sendiri, telah membunuh puluhan milisi ISIS. Ia memimpin milisi di Shirqat, sekitar 50 mil arah selatan Mosul. Kelompok militan dari suku asli Shirqat ini beranggotakan 70 orang.
Perempuan yang mengklaim dirinya sebagai ibu rumah tangga tersebut terus membantu pemerintah Irak memaksa ISIS keluar dari negaranya. Seperti pekan lalu, ia memimpin 50 orang dari kelompok militannya memasuki Kota Shirqat. Ia berhasil menguasai Kota Shirqat dan mengusir ISIS. Tayangan video menunjukkan Un Hanadi memimpin operasi pertempuran melawan ISIS di Shirqat.
Baca: Di Luar Dugaan, Rakyat Kolombia Tolak Berdamai dengan FARC
Um Hanadi bersumpah memberangus ISIS sebagai balas dendam karena kehilangan banyak anggota keluarganya. "Saya melawan mereka. Saya penggal mereka. Saya masak kepala mereka dan saya bakar tubuh mereka," kata perempuan itu seperti dikutip dari Daily Mail.
Pada akun Facebook-nya, Um Hanadi membuat grafik tentang jumlah milisi ISIS yang dibunuhnya. Ia juga menunjukkan milisi-milisinya yang setia dengan memegang perlengkapan senjata beratnya.
ISIS yang menguasai Shirqat pada 2014 telah membunuh banyak anggota keluarga Um Hanadi. Menantu laki-lakinya disiksa, tangan dan kakinya diamputasi sebelum dieksekusi, menyusul kematian ayah, mertua, suami, dan tiga saudara laki-lakinya.
Baca: Presiden Duterte Mohon Maaf kepada Yahudi
Awal tahun ini, suami keduanya juga dibunuh oleh ISIS. Ia sendiri enam kali mengalami percobaan pembunuhan. Pendukung ISIS menempatkan bom mobil di luar rumahnya pada tahun 2006, 2009, 2010, dan percobaan pembunuhan sebanyak tiga kali pada 2013 dan 2014.
Dia terluka parah dan pecahan peluru tertanam di kepala dan kakinya. "Namun semua itu tidak menghentikan saya untuk bertempur," ujar ibu dua anak perempuan berusia 22 tahun dan 20 tahun ini.
Um Hanadi bahkan telah melatih kedua anak perempuannya untuk bertempur melawan ISIS. Namun saat ini keduanya berfokus merawat anak-anak mereka atau cucu Um Hanadi.
Baca: AirAsia Tunda Penerbangan Gara-gara Alat Mainan Seks Ini
Keterlibatan Um Hanadi dalam perang melawan kelompok milisi sebenarnya sudah dilakukan sejak 2004. Um Hanadi bekerja sama dengan pasukan keamanan Irak yang bertempur melawan Al-Qaeda kemudian kini ISIS.
Mendapat ancaman dari pemimpin tertinggi ISIS, Abu Bakar Al-Baghdadi, Um Hanafi tak menggubrisnya. "Saya ada di daftar teratas orang yang paling dicari, bahkan lebih dari perdana menteri," ucapnya.
Tentang Um Hanadi, komandan pasukan Irak di Provinsi Salahuddin, Jenderal Jamaa Anad, mengatakan pasukannya menyediakan Um Hanadi peralatan tempur, seperti kendaraan dan senjata. Ini bentuk kerja sama mereka.
DAILY MAIL | YON DEMA