Donald Trump Dicurigai Mengemplang Pajak Selama 18 Tahun  

Reporter

Minggu, 2 Oktober 2016 10:20 WIB

Donald Trump. AP/Richard Drew

TEMPO.CO, New York- Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, menyatakan dirinya mengalami kerugian sebesar US$ 916 juta atau sekitar Rp 11,9 triliun dalam pajak penghasilannya pada 1995. Terjadinya pengurangan pajak yang begitu besar itu diduga terjadi disebabkan Trump menghindar untuk membayar pajak pendapatan alias mengemplang pajak negara selama 18 tahun.

Menurut laporan The New York Times, 2 Oktober 2016, dari catatan pajak yang tidak pernah dibukanya itu, Trump mendapatkan manfaat pajak yang begitu besar. Manfaat tersebut didapatkan dari kebangkrutan yang pernah dialami Trump pada awal 1990-an karena adanya salah urus tiga kasino Atlantic City miliknya, keggalannya di bisnis penerbangan, dan pembelian Plaza Hotel di Manhattan yang tidak tepat.

Baca: USA Today Langgar Tradisi Demi Gagalkan Trump Jadi Presiden

Menurut seorang ahli pajak, aturan pajak di Amerika Serikat yang sangat menguntungkan orang kaya itu memungkinkan Trump menggunakan kerugiannya tersebut untuk menghindari pajak penghasilan yang setara dengan penghasilan kena pajak selama 18 tahun. Kerugian sebesar US$ 916 juta pada 1995 tersebut sangat cukup untuk menghapus pendapatan kena pajak lebih dari US$ 50 juta atau setara Rp 650,8 miliar per tahun selama lebih dari 18 tahun.

"Dia mendapatkan manfaat yang sangat besar dari kehancurannya di awal 1990-an," kata asisten profesor di New York University Joel Rosenfeld.

Rosenfeld mengatakan, ia juga akan menyarankan cara yang sama kepada kliennya yang memiliki catatan pajak serupa dengan catatan pajak milik Trump. "Apakah Anda sadar bahwa Anda dapat menghasilkan US$ 916 juta tanpa membayar pajak sepeser pun?" tuturnya.

Baca: Waspada, Kelompok Ekstrimis Bertambah Kuat di Asia Tenggara

Trump menolak untuk mengomentari temuan The New York Times itu. Malah, terdapat kampanye yang menyatakan untuk tidak menentang ataupun mengkonfirmasi kerugian Trump itu. "Trump adalah seorang pengusaha yang sangat terampil yang memiliki tanggung jawab fidusia untuk bisnisnya, keluarganya, dan juga karyawannya untuk membayar pajak tidak lebih dari yang disyaratkan oleh hukum."

"Perlu diketahui, Trump telah membayar ratusan juta dolar untuk pajak properti, pajak penjualan dan cukai, pajak real estate, pajak kota, pajak negara, pajak pegawai, dan juga pajak federal." Pernyataan itu pun melanjutkan: "Trump mengetahui etika pajak jauh lebih baik daripada siapa pun yang pernah mencalonkan diri sebagai presiden dan dia adalah satu-satunya yang tahu bagaimana memperbaikinya."

Melalui e-mail, pengacara Trump, Marc E. Kasowitz, mengatakan bahwa publikasi catatan pajak milik Trump itu merupakan tindakan yang ilegal karena Trump tidak memberikan izin untuk mengungkapkan informasi pajak penghasilan miliknya itu. Kasowitz pun mengancam, pihaknya akan mengambil langkah hukum yang diperlukan terkait publikasi catatan pajak Trump pada 1995.

Baca: Pemberontak Kolombia, FARC, Serahkan Asetnya untuk Korban

Penolakan Trump atas pengungkapan pajak penghasilannya menjadi salah satu isu penting dalam kampanye calon Presiden Amerika Serikat. Penolakan itu melanggar tradisi dalam kontestasi pemilihan Presiden Amerika Serikat sejak puluhan tahun lalu. Sebagian besar masyarakat meminta Trump mengungkapkan catatan pajaknya. Trump menolak dan mengatakan bahwa pajak penghasilannya itu sedang diaudit oleh Internal Revenue Service.

Pada debat calon presiden Senin lalu, calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Hillary Clinton menyarankan Trump untuk merilis catatan pajaknya sehingga publik tidak mengetahui bahwa ia tidak membayar satu pun pajak federal. Hillary juga mengungkapkan, Trump pernah menyatakan tidak membayar pajak federal pada akhir 1970. Saat itu, Trump hanya membalas, "Hal itu membuat saya pintar."
THE NEW YORK TIMES | ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

4 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

5 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

14 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

20 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

25 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

31 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

34 hari lalu

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

36 hari lalu

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

37 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

37 hari lalu

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

Pada pemilihan Presiden AS, Joe Biden akan tanding ulang dengan Donald Trump. Bagaimana sistem pemilu di Amerika Serikat?

Baca Selengkapnya