Bom di Manhattan, Polisi AS Buru Pria Kelahiran Afganistan

Reporter

Senin, 19 September 2016 21:37 WIB

Ahmad Khan Rahami, terduga orang yang terlibat dalam bom panci di New York. FBI/AP

TEMPO.CO, Manhattan- Aparat polisi memburu seorang pria bernama Ahmad Rahami, 28 tahun, yang diduga sebagai jaringan pengeboman di kawasan Chelsea, Manhattan, Amerika Serikat pada hari Sabtu, 17 September 2016 yang melukai 29 orang.

Rahami diduga terlibat dalam ledakan bom pipa di Seaside Park dan Elizabeth, New Jersey pada Senin, 19 September 20116 jam 1 dini hari waktu setempat.

Kemudian polisi menemukan lima bom pipa ditemukan di tong sampah dekat station kereta NJ Transit di Elizabeth. Robot berusaha menjinakkan satu dari lima bom pipa itu dan terjadi ledakan. Tidak ada yang terluka.

Rahami, mengutip NBC, 19 September 2016, terakhir kali tinggal di Elizabeth. Ia lahir di Afganistan dan mengikuti naturalisasi menjadi warga Amerika Serikat.

Tinggi tubuh Rahami diperkirakan sekitar 5 kaki 6 inchi dengan berat badan sekitar 200 pon. Rahami berambut coklat, bola mata berwarna coklat dan brewok.

Polisi mengatakan Rahami bersenjata dan berbahaya. Polisi kemudian mengirimkan pesan peringatan darurat ke semua nomor telepon seluler di kawasan itu agar siapa saja yang melihat pria ini untuk segera menghubungi nomor 911.

Sebelumnya, lima orang yang diduga kuat sebagai kerabat atau kelompok Rahami telah ditangkap aparat pada hari Sabtu di perempatan lalu lintas yang dihentikan di Jembatan Verrazano.

Sejauh ini polisi belum memberikan penjelasan apakah Rahami pria yang terekam dalam video pengamatan di dua lokasi yang diterjang bom.

Wali Kota New York Bill de Blasio memastikan tidak ada bukti teror bom dalam ledakan di kawasan Chelsea, Manhattan, New York, pada Sabtu malam, 17 September 2016, waktu setempat.

De Blasio mengatakan ledakan ini bukan dilakukan oleh teroris. Dia memastikan tidak ada ancaman serius di New York City. De Blasio juga yakin ledakan ini tidak ada hubungannya dengan kejadian di New Jersey.

Komisioner Kepolisian New York, James O'Neill, belum mengetahui apa penyebab pasti ledakan tersebut. Namun dia mengatakan ledakan itu adalah perbuatan yang disengaja. Dia mengimbau masyarakat yang melihat atau memiliki informasi mengenai ledakan itu untuk melapor kepada polisi.
NBC NEW YORK.COM | MARIA RITA
Baca:
Kelompok Ini Mau Gulingkan Presiden Duterte Januari 2017
Pakistan, Tercepat Pertambahan Senjata Nuklirnya di Dunia







Advertising
Advertising

Berita terkait

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

4 jam lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

9 jam lalu

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

Dalam rangka perayaan 75 tahun hubungan diplomatik AS-Indonesia diselenggarakan acara perdana "Diplomats Go to Campus" di Surabaya dan Malang

Baca Selengkapnya

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

11 jam lalu

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

Tanggal 30 April diperingati sebagai Hari Jazz Sedunia. Bagaimana kisah musik Jazz sebagai perlawanan?

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

16 jam lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

18 jam lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

18 jam lalu

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

Deplu Amerika Serikat telah menetapkan 5 unit keamanan Israel melakukan pelanggaran berat HAM sebelum pecah perang di Gaza

Baca Selengkapnya

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

20 jam lalu

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

Tingginya angka kepemilikan senjata api di AS sudah sampai di level yang mengkhawatirkan. Bagaimana kondisi di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

20 jam lalu

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

Guru dan staf pengajar di Tennessee, Amerika Serikat dibolehkan bawa senjata api ke sekolah dan kampus. Begini aturannya.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

1 hari lalu

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.

Baca Selengkapnya

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

1 hari lalu

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

Demo bela Palestina terus bergolak di sejumlah kampus di AS. Terbaru adalah kandidat presiden AS Jill Stein termasuk di antara yang ditangkap.

Baca Selengkapnya