Koki Restoran di Prancis Usir Dua Wanita Berjilbab

Reporter

Senin, 29 Agustus 2016 15:40 WIB

Seorang wanita melepas burkininya saat berjemur di pantai Promenade des Anglais di Nice, Prancis. Beberapa hari lalu sejumlah wanita didenda sebesar 38 (sekitar Rp550.000). karena menggunakan burkini. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Paris - Sebuah restoran mewah di Prancis dikecam setelah menolak melayanani pelanggan Islam dengan alasan semua penganut agama itu sebagai teroris.

Melalui rekaman video yang tersebar luas di Prancis, dua orang wanita Islam dilihat tidak menerima pelayanan dari restoran Le Cenacle yang dekat Tremblay en France, Paris.

Diketahui, seorang pria yang merupakan koki di restoran mewah di Prancis itu enggan memberi layanan dan mengklaim bahwa semua umat Islam adalah teroris dan dia berhak untuk memberi pendapat mengingat Prancis adalah negara sekuler.

"Para teroris adalah Muslim dan semua Muslim adalah teroris ... Mereka baru-baru ini menewaskan seorang pastor. Ini adalah negara sekuler dan saya memiliki hak untuk berpendapat ... Saya tidak ingin orang-orang seperti Anda di sini. Titik," kata pria tersebut.

Kedua wanita berjilbab tersebut tampak terkejut dengan tudingan sang koki dan menjelaskan bahwa mereka tidak ingin dilayani dari seorang yang rasis.

Pria itu kemudian mengarahkan dua wanita tersebut untuk meninggalkan restoran tersebut. Keduanya kemudian meninggalkan restoran setelah menerima perlakuan buruk.

Rekaman kejadian di restoran itu dibagi secara luas di media sosial, sehingga memicu berbagai reaksi kekhawatiran yang meningkatkan Islamophobia di negara ini. Bahkan mengundang reaksi pemerintah yang memerintahkan penyidikan lebih lanjut terhadap pria tersebut.

Menteri Keluarga, anak-anak dan hak-hak wanita Prancis, Laurence Rossignol mengatakan dalam pesan di Twitter bahwa dirinya telah memerintahkan penyelidikan dan mendesak pengusaha restoran tersebut menghentikan sikapnya yang tidak bisa diterima itu.

Seperti yang dilansir Independent pada 28 Agustus 2016, koki itu telah diselidiki oleh polisi menyusul tindakan diskriminasi terkait isu suku agama dan ras yang ditunjukkan olehnya terhadap dua wanita itu.

Koki itu lantas meminta maaf setelah insiden itu menjadi viral. Ia menjelaskan seorang temannya tewas dalam serangan di gedung konser Bataclan pada November 2015 sehingga membuatnya lepas kontrol.

"Saya minta maaf karena sudah berlebihan.Sahabat saya meninggal dalam serangan di Bataclan dan saya benar-benar tidak percaya dengan apa yang saya katakan kepada mereka. Pernyataan saya tidak mencerminkan apa yang saya pikir," kata chef tersebut kepada media lokal.

Masyarakat Islam lokal di Prancis juga berkumpul di luar restoran tersebut pada akhir pekan lalu untuk menuntut permohonan maaf atas insiden itu.

Selain itu, Komite Menentang Islamophobia di Prancis (CCIF) turut mengeluarkan pernyataan untuk mendukung kedua wanita tersebut dan menjanjikan dukungan hukum kepada mereka.

Ketegangan di Prancis meningkat sejak beberapa minggu ini setelah larangan memakai burkini dikenakan pada umat Islam. Beberapa kota di Perancis telah melarang pemakaian burkini di daerah pantai.
INDEPENDENT|YON DEMA

Berita terkait

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

3 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

7 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

13 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

21 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

21 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

22 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

26 hari lalu

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

27 hari lalu

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

April Mop atau April Fool's Day pada 1 April punya kisah panjang sejak 1582.

Baca Selengkapnya

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

31 hari lalu

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard

Baca Selengkapnya

Prancis Bantah Memasok Senjata ke Israel untuk Digunakan di Gaza

32 hari lalu

Prancis Bantah Memasok Senjata ke Israel untuk Digunakan di Gaza

Menhan Prancis membantah tuduhan dari jurnalis bahwa Prancis memasok komponen amunisi yang digunakan oleh tentara Israel dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya