Jerman Berencana Stok Makanan dan Air Hadapi Terorisme

Reporter

Selasa, 23 Agustus 2016 08:46 WIB

Polisi mengamankan stasiun kereta utama menyusul ancaman terorisme di Munchen, Jerman, 1 Januari 2016. REUTERS/Michaela Rehle

TEMPO.CO, Berlin -Untuk pertama kali sejak Perang Dingin berakhir, pemerintah Jerman akan mengumumkan kepada seluruh warganya agar membuat stok bahan pangan dan air untuk berjaga-jaga jika terjadi serangan atau bencana.

Rencana ini dikutip Reuters dari surat kabar Jerman Frankfurter Allgemeine Sonntagszeitung pada hari Minggu, 21 Agustus 2016.

"Penduduk akan diwajibkan untuk menyimpan suplai makanan sendiri untuk selama 10 hari," ujar pernyataan pemerintah Jerman sebagai penerapan Konsep Pertahanan Sipil yang telah dipersiapkan oleh kementerian Dalam Negeri.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Jerman mengatakan rencana untuk mengumumkan kepada seluruh warga untuk menyiapkan persediaan makanan dan minuman akan dibahas dalam kabinet hari Rabu, 24 Agustus 2016. Kementerian Dalam Negeri akan mempresentasikan rencana itu sore harinya.

Baca: ISIS Ancam Serangan ke Jerman Akan Lebih Banyak Lagi

Dalam laporan setebal 69 halaman tentang rencana mengumumkan seluruh warga agar menimbun makanan dan air tidak ada kesan ancaman ke dalam wilayah Jerman. Namun laporan itu menyebutkan, hal ini diperlukan untuk persiapan jika terjadi perkembangan ke arah ancaman atas eksistensi Jerman.

Selain mewajibkan setiap warga membuat stok makanan dan air, laporan ini juga memuat tentang rencana menyediakan sistem alarm yang dapat diandalkan, struktur perlindungan bangunan yang lebih baik, dan kapasitas sistem kesehatan yang lebih baik.

Awal Agustus ini, Kementerian Pertahanan Jerman mengatakan Jerman sekarang dalam ancaman terorisme dan berencana untuk melatih tentara untuk bekerja lebih erat dengan polisi dalam mempersiapkan potensis erangan milisi dalam skala luas.

Jerman saat ini dalam kondisi darurat setelah dua serangan kelompok milisi Islam dan penembakan oleh remaja dengan masalah mental pada bulan lalu. Awal Agustus, Berlin mengumumkan langkah-langkah untuk mengeluarkan anggaran lebih besar untuk polisi dan pasukan keamanannya dan mengadakan satu unit khusus untuk memerangi kejahatan cyber dan terorisme.

REUTERS | MARIA RITA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

7 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

26 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

27 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

35 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

36 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

38 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

38 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

38 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

39 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

39 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya