TEMPO.CO, Berlin- Kelompok teroris ISIS mengunggah sebuah video yang mengklaim berada di balik serangan bom bunuh diri di festival musik Anscbach, Jerman selatan pada Minggu, 24 Juli 2016. ISIS bahkan mengancam akan ada lebih banyak lagi serangan lanjutan.
Klaim dan ancaman ISIS berhasil diungkapkan oleh SITE, kelompok pemantau web terorisme yang berbasis di Amerika Serikat. SITE mengutip laporan media ISIS, Amaq.
SITE mengutip ancaman dan klaim serangan di Anscbach dari pria yang mengaku bagian dari ISIS dalam video tersebut. Pria tersebut menjelaskan serangan tersebut sebagai tanggapan atas kejahatan yang dilakukan oleh pasukan Koalisi yang bekerja sama dengan Jerman karena mengebom serta membunuh pria, wanita, dan anak-anak.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Jerman Joachim Herrmann mengatakan pelaku bom bunuh diri di festival musik Anscbach, Jerman pada Ahad, 24 Juli 2016, terkait dengan ISIS. Sebelum meledakkan diri, imigran asal Suriah itu membuat rekaman video yang menyatakan diri sebagai pendukung pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi.
Video itu ditemukan di dalam telepon seluler pelaku pria berumur 27 tahun. Dalam video tersebut, aksi terornya diatasnamakan aksi balas dendam terhadap Jerman karena dinilai telah merusak Islam.
Serangan yang melukai 15 orang di kota yang berpenduduk 40.000 jiwa dan terletak di sebelah barat daya Nuremberg merupakan tindakan keempat kekerasan oleh orang-orang dari Timur Tengah atau asal Asia terhadap warga sipil Jerman dalam satu minggu.
Pada Desember lalu, parlemen Jerman menyetujui rencana untuk bergabung dengan kampanye militer terhadap ISIS di Suriah dalam misi yang mencakup pengiriman jet pengintai, sebuah kapal, pesawat pengisian bahan bakar dan personil militer.
CHANNEL NEWS ASIA|YON DEMA