TEMPO.CO, Washington - Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, secara terang-terangan berulang kali menuding Presiden Barack Obama sebagai kreator kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Dia juga menyebut pesaingnya dari Partai Demokrat, Hillary Rodham Clinton, sebagai co-founder alias pendiri bersama ISIS.
Pernyataan kontroversial tersebut disampaikan taipan properti asal New York tersebut saat berkampanye di Sunrise, Florida, sambil menyebutkan nama panjang dari presiden yang pernah tinggal di Indonesia tersebut, Barack Hussein Obama.
"ISIS menghormati Obama, itu karena dia adalah pendirinya. Barack Hussein Obama yang menciptakan ISIS. Dan saya menyatakan co-founder-nya adalah si tonggos Hillary Clinton," kata Trump seperti dilansir Guardian, Kamis, 11 Agustus 2016.
Sehari sebelumnya, Trump menyebut Hillary akan dibunuh para pendukung kepemilikan senjata api. Sepekan sebelumnya, Trump menuding Hillary membiayai ISIS.
Trump dan Partai Republik telah lama berusaha menyalahkan gejolak di Timur Tengah pada kebijakan luar negeri pemerintah Obama. Mereka sering mengkritik bahwa presiden keturunan Afrika pertama Amerika Serikat tersebut meremehkan ancaman yang ditimbulkan ISIS. Bahkan mantan bintang reality show TV tersebut, lebih tajam menyerang dengan mengatakan bahwa Obama sangat bersimpati dengan teroris.
ISIS mulai terbentuk setelah invasi AS ke Irak pada 2003. Kelompok ini awalnya merupakan cabang dari Al-Qaeda, yang melakukan serangan pada 11 September 2001. Abu Musab al-Zarqawi, teroris asal Yordania yang tewas dalam serangan udara AS di Bagdad pada 2006, dipandang sebagai pendiri kelompok tersebut.
GUARDIAN | SKY NEWS | YON DEMA
Berita terkait
Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York
1 hari lalu
Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.
Baca SelengkapnyaTerancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman
2 hari lalu
Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146
Baca SelengkapnyaAktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia
11 hari lalu
Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaDonald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel
18 hari lalu
Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani
Baca SelengkapnyaTrump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina
22 hari lalu
Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.
Baca SelengkapnyaBerusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump
29 hari lalu
Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih
Baca SelengkapnyaJoe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS
31 hari lalu
Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.
Baca SelengkapnyaTop 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS
33 hari lalu
Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.
Baca SelengkapnyaSaling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir
34 hari lalu
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.
Baca SelengkapnyaTanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat
34 hari lalu
Pada pemilihan Presiden AS, Joe Biden akan tanding ulang dengan Donald Trump. Bagaimana sistem pemilu di Amerika Serikat?
Baca Selengkapnya