Kekerasan di Penjara Anak, PM Australia Turun Tangan  

Reporter

Editor

Suseno TNR

Selasa, 26 Juli 2016 09:22 WIB

Ilustrasi. freedommag.org

TEMPO.CO, Perth - Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull mengumumkan rencana menggelar penyelidikan resmi terkait dengan skandal kekerasan di penjara anak di Teritori Utara. Skandal kekerasan ini merebak setelah beberapa video yang dilansir program Four Corners dalam jaringan televisi ABC memuat adegan-adegan sangat tidak manusiawi yang dilakukan para sipir.

Menurut Turnbull, penyelidikan resmi pemerintah federal akan beriringan dengan investigasi serupa yang dilakukan pemerintah Teritori Utara Australia. "Ini adalah peristiwa yang mengejutkan, dan kami akan bergerak cepat untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi," ujar politikus Partai Liberal tersebut.

Beberapa video hasil rekaman CCTV dan kamera ponsel yang disiarkan program Four Corners menunjukkan bagaimana para sipir menelanjangi, melecehkan, dan melanggar hak seorang bocah laki-laki. Peristiwa itu terjadi di Penjara Anak Don Dale, Darwin, pada 2014.

Publik Australia bereaksi sangat keras terhadap tindakan yang menghinakan itu. Komisioner Hak Asasi Manusia Gillian Triggs mendesak agar segera dilakukan penyelidikan mandiri terhadap perlakuan di dalam penjara anak di Teritori Utara.

Adapun Komisioner Keadilan Sosial Mick Gooda kepada ABC News 24 mengingatkan bahwa investigasi juga harus diperluas, bukan hanya di penjara yang berada di Teritori Utara, tapi juga secara nasional Australia.

Saat ini beredar video yang disebut ABC sebagai mirip dengan video tahanan Guantanamo. Sebab, terlihat seorang bocah laki-laki duduk terikat di sebuah kursi dengan kepala ditutupi kain putih dan lehernya terikat tali.

Remaja kulit putih itu diketahui bernama Dylan Voller, 17 tahun, dan rekaman diambil pada Maret tahun lalu saat yang bersangkutan hendak dipindahkan dari penjara anak ke penjara orang dewasa.

Dalam percakapan antara Dylan dan sipir penjara diketahui bahwa Dylan mempertanyakan kenapa kasurnya diambil dari sel. Ia merasa diperlakukan layaknya seekor anjing. Terdengar penjaga penjara membalas dengan berkata bahwa kasur terpaksa diambil karena sebelumnya Dylan menggigit kasur dan mengancam akan melukai diri sendiri agar bisa dibawa ke rumah sakit.

Saat ini Dylan berusia 18 tahun dan ditahan di penjara dewasa Darwin. Dia mulai keluar-masuk penjara saat 11 tahun karena melakukan beberapa kejahatan, antara lain perampokan.

Video lain menunjukkan gambar seorang bocah pria yang sedang berada di sel isolasi didatangi tiga sipir. Mereka membuat si bocah terjatuh ke lantai, kemudian melucuti semua pakaiannya.

ANTARA

Berita terkait

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

3 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

5 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

5 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

6 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

6 hari lalu

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

Kemendag mendorong ekspor buah sebagai implementasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

Baca Selengkapnya

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

7 hari lalu

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

Berikut fakta-fakta soal kasus penusukan di Mall Bondi Sidney pekan lalu yang menghebohkan Australia.

Baca Selengkapnya

Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

7 hari lalu

Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

Tony Vidmar mengaku tersingkirnya Timnas Australia U-23 di Piala Asia U-23 2024 tak akan mengganggu prospek jangka panjang para pemain.

Baca Selengkapnya

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

7 hari lalu

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

Setelah serangan penusukan yang merenggut 6 orang, ratusan orang berkumpul untuk mengenang para korban dengan menyalakan lilin dan menyanyikan himne

Baca Selengkapnya

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

7 hari lalu

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.

Baca Selengkapnya

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

7 hari lalu

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK

Baca Selengkapnya