Lima Hal Utama di Pemilu Parlemen Australia

Reporter

Sabtu, 2 Juli 2016 07:05 WIB

Malcolm Turnbull, saat menyampaikan aspirasinya dalam pertemuan Partai Liberal Australia saat pemilihan pimpinan baru partai di Canberra, 14 September 2015. Malcolm Turnbull resmi terpilih sebagai pemimpin Partai Liberal usai digelar pemungutan suara di kalangan internal partai. AP/Andrew Taylor

TEMPO.CO, Canberra- Australia akan melangsungkan pemilihan umum federal guna memilih anggota parlemen besok, 2 Juli 2016. Pemilu yang dipercepat dari rencana awal tersebut akan menyaksikan persaingan ketat antara koalisi Liberal saat ini dan oposisi Partai Buruh.

Pemilu ini diharapkan akan membawa prubahan ke dalam situasi politik yang lebih stabil dalam pemerintah, setelah hanya dalam kurun waktu 9 tahun sejak 2007 negara kangguru tersebut telah berganti pemimpin sebanyak 5 kali.

Berikut lima hal utama terkait pemilu parlemen Australia besok:

1. Pemain kunci:
Pemegang peranan penting pada pemilu kali ini adalah Perdana Menteri saat ini Malcolm Turnbull, dari Partai Liberal. Dalam pemerintah koalisi konservatif, Turnbull dikenal karena pandangan progresifnya tentang perubahan iklim dan pernikahan sesama jenis, dan dukungannya untuk Australia membentuk republik sendiri terpisah dari Inggris.

Dari kubu oposisi Partai Buruh, ada satu nama yakni pemimpin oposisi, Bill Shorten yang mengambil alih kepemimpinan Partai Buruh sejak 2013. Dia berkampanye untuk pendidikan, kesehatan dan perubahan iklim sebagai keprihatinan utama dalam pemilu. Dia dianggap telah menjalankan kampanye yang kuat dan Tenaga Kerja muncul siap untuk memenangkan kursi, tapi jajak pendapat menunjukkan ia agak sulit untuk membentuk mayoritas.

2. Bursa Kerja:
Pemilu kali dianggap akan menentukan pihak yang akan mengarahkan perekonomian keluar dari permasalahan terutama yang terkait loeongan pekerjaan. Industri pertambangan yang paling banyak menyediakan lapangan pekerjaan mulai merosot dan kalah dari Cina. Sekitar 50.000 orang pekerja tambang telah kehilangan pekerjaannya.

Baik pemerintah maupun oposisi selama ini terus mengkampanyekan siapa yang paling baik dalam menyediakan lapangan pekerjaan. Turnbull yang menjanjikan pemotongan pajak perusahaan dan penyesuaian sistem tabungan pensiun bangsa. Shorten berjanji untuk "berinvestasi pada sumber daya manusia, produktivitas, infrastruktur dan teknologi.

3. Pernikahan Sesama Jenis:
Australia telah dikritik oleh kelompok hak asasi manusia internasional atas kelambatan untuk bertindak atas pernikahan sesama jenis. Legalisasi pernikahan gay telah menjadi isu besar dalam menjelang pemilu federal Sabtu. Turnbull mengatakan akan mengadakan plebisit sebelum akhir 2016, jika partainya menang besok. Pemimpin oposisi Bill Shorten, telah bersumpah untuk menjadikan pernikahan gay sebagai prioritas utama jika dia menang.

4. Stabilitas Politik:
Keputusan mengejutkan bagi Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa telah mempercepat kebutuhan bagi Australia untuk memilih pemerintahan yang dapat memberikan stabilitas dan kesatuan, untuk menghindari sejenis permusuhan politik yang dilihat sebagai akibat dari Brexit (warga Inggris pendukung negaranya keluar dari Uni Eropa). Ketidakstabilan politik saat ini di Inggris adalah sesuatu yang harus dihindari Australia, terutama karena negara tersebut telah mengalami dua kali kudeta pemimpin dalam rentang waktu lima tahun.

Turnbull telah menekankan janjinya untuk memberikan stabilitas dan kebijakan ekonomi yang kuat di tengah gejolak global yang dipicu oleh Brexit.

5. Keluarga:
Perhatian kepada keluarga di Australia, terutama yang terkait hubungan antara orang tua dan anak menjadi salah satu perhatian penting dalam pemilu kali ini. untuk menjaga hubungan baik dalam keluarga partai partai besar mengkampanyekan liburan panjang bagi orang tua yang bekerja.

Koalisi berencana untuk memperkenalkan paket senilai 3 miliar dolar Aurstralia (Rp 29,3 triliun) untuk memaksimalkan keterjangkauan anak bagi keluarga Australia. Paket ini juga dirancang untuk mendorong lebih banyak perempuan untuk kembali bekerja. Namun itu dikritk hanya akan menguntungkan bagi kalangan menengah ke atas.

Sebaliknya, Buruh telah berjanji untuk meningkatkan pemberian biaya perawatan anak dari 7500 (Rp 73,3 juta) ke 10.000 dolar Aurstralia (RP 98,7 juta) per tahun dan meningkatkan manfaat perawatan anak hingga 15%.

CAP X|YON DEMA

Berita terkait

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

3 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

5 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

5 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

6 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

6 hari lalu

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

Kemendag mendorong ekspor buah sebagai implementasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

Baca Selengkapnya

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

6 hari lalu

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

Berikut fakta-fakta soal kasus penusukan di Mall Bondi Sidney pekan lalu yang menghebohkan Australia.

Baca Selengkapnya

Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

7 hari lalu

Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

Tony Vidmar mengaku tersingkirnya Timnas Australia U-23 di Piala Asia U-23 2024 tak akan mengganggu prospek jangka panjang para pemain.

Baca Selengkapnya

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

7 hari lalu

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

Setelah serangan penusukan yang merenggut 6 orang, ratusan orang berkumpul untuk mengenang para korban dengan menyalakan lilin dan menyanyikan himne

Baca Selengkapnya

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

7 hari lalu

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.

Baca Selengkapnya

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

7 hari lalu

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK

Baca Selengkapnya