Istri Pelaku Penembakan Orlando Didakwa Ikut Terlibat

Reporter

Editor

Grace gandhi

Rabu, 15 Juni 2016 14:06 WIB

Seorang anggota FBI memeriksa lokasi dimana telah terjadinya aksi penembakan di kelab malam gay yang dilihat dari atas di Orlando, Florida, Amerika Serikat, 12 Juni 2016. Aksi yang dikatakan sebagai penembakan masal terburuk sepanjang sejarah Amerika Serikat ini, selain menewaskan 50 orang juga melukai sebanyak 53 orang. (Joe Raedle/Getty Images)

TEMPO.CO, Orlando - Istri pria bersenjata yang menewaskan 49 orang di sebuah klub malam gay di Orlando, Florida, Amerika Serikat, dituduh mengetahui rencana serangan itu dan akan didakwa dalam waktu dekat. Penembakan yang dilakukan Omar Mateen tersebut merupakan insiden penembakan terburuk dalam sejarah modern Amerika.

Sumber di pemerintah Amerika Serikat mengatakan juri federal sudah bertemu dan akan menuntut istri Omar Mateen, Noor Salman, pada Rabu pagi waktu setempat.

Menurut BBC, Rabu, 15 Juni 2016, yang mengutip sumber Biro Investigasi Federal (FBI), jaksa penuntut kini sedang berusaha mengajukan klaim terkait dengan dugaan keterlibatan Salman dalam 49 pembunuhan dan 53 percobaan pembunuhan.

Salman juga dianggap gagal memberi tahu pihak berwenang tentang rencana serangan itu dan menipu agen federal.

Salman sebelumnya mengatakan kepada agen federal bahwa dia mencoba membujuk suaminya membatalkan serangan itu. Namun Salman juga memberi tahu FBI bahwa dialah yang mengantar suaminya ke klub malam Pulse tersebut.

"Tampaknya dia memiliki beberapa informasi tentang apa yang terjadi," kata Senator Amerika Angus King, anggota Komite Intelijen Senat, yang menerima keterangan ihwal penyelidikan itu.

Omar Mateen, yang ditembak mati polisi setelah tiga jam drama penyanderaan di klub itu, Minggu lalu, sempat menghubungi 911 saat melakukan serangkaian tembakan dan mengucapkan ikrar janji setianya kepada beberapa kelompok militan Islam.

Sebelum insiden nahas tersebut, Mateen telah beberapa kali mengunjungi klub tersebut sebagai tamu dalam tiga tahun terakhir dan berinteraksi dengan pelanggan klub lain pada aplikasi kencan gay online.

Penyidik federal mengatakan Mateen mungkin bertindak sendiri dan tidak ada bukti yang menunjukkan dia menerima perintah atau bantuan dari kelompok luar, seperti dari kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Mateen, 29 tahun, adalah warga Amerika keturunan Afganistan yang lahir di New York.

BBC | FOX NEWS | NY DAILY NEWS | YON DEMA

Berita terkait

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

54 menit lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

5 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

8 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

8 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

9 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

12 jam lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

19 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

23 jam lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

1 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

1 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya