Wah, Musik Bollywood Membuat ISIS Kocar-Kacir, Kok Bisa?

Reporter

Jumat, 3 Juni 2016 07:39 WIB

AP/Kevin Frayer

TEMPO.CO, London - Pasukan khusus Inggris memiliki strategi baru dalam menghancurkan kekuatan musuh utama dunia, kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Strateginya adalah memasang musik Bollywood India dengan volume suara yang besar sebagai senjata psikologis milisi ISIS di Libya.

Berawal dari saran agen intelijen kelahiran Pakistan yang bekerja dengan tentara Inggris, yang mengatakan bahwa irama Bollywood akan menaikkan kemarahan ISIS, yang menganggap musik tersebut tidak berunsurkan Islam. Saran itu pun dipakai Inggris sebagai strategi menghancurkan ISIS di Libya.

"Kami harus membuat mereka kebingungan dan pada saat yang sama menggunakan langkah pasif untuk mengukur kekuatan mereka di daerah kami berada dan hal itu berjalan lancar," kata seorang sumber kepada Daily Mirror, seperti yang dilansir DNA India pada 1 Juni 2016.

Tim yang menjadi bagian unit instruksi Operasi Khusus Bersama (JSOC) itu turut terlibat melatih tentara Libya dalam hal mengajari cara jitu mengusir ISIS dari Kota Sirte dan sepanjang 185 kilometer garis pantai negara tersebut.

Unit operasi psikologi mencegat komunikasi ISIS dan menyiarkan irama Bollywood, sehingga membuat pasukan ISIS kocar-kacir. Irama itu didengar sebagai penghinaan ekstrem oleh kelompok militan tersebut.

Tentara Inggris dan Libya meninggalkan dua mobil yang dipasang dengan musik Bollywood di dekat Sirte.

Menurut laporan media, selain mengganggu militan, senjata musikal itu membantu mengungkapkan tempat persembunyian militan karena ketika anggota ISIS mengeluh tentang musik itu melalui radio, hal itu akan memberikan petunjuk posisi mereka secara akurat.

DNA INDIA | ECONOMIC TIMES | YON DEMA

Berita terkait

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

1 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

20 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

39 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

40 hari lalu

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

Lebih dari 1.100 migran dan pengungsi termasuk 121 anak-anak tanpa pendamping diselamatkan di lepas pantai selatan Italia dalam waktu 24 jam

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

40 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

49 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

50 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

51 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

51 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

52 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya