TEMPO.CO, Gaza - Kelompok militan Hamas mengerahkan pasukan ke perbatasan Gaza-Mesir, Kamis, 21 April 2016, untuk menghadapi serbuan militer Mesir yang memburu ekstrimis Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di daerah tak bertuan Gurun Sinai.
Mesir menuduh Hamas -kelompok yang berkuasa di Jalur Gaza- menyediakan surga yang aman bagi pendukung ISIS di Sinai melalu jaringan terowongan. Namun tudingan Mesir tersebut dibantah oleh Hamas.
Hamas dan pejabat tinggi Mesir mengatakan, pengerahan pasukan ini sebagai bagian dari kesepakatan dengan pejabat Mesir bulan lalu. "Pengerahan ini bagian dari kedaulatan Palestina untuk memperketat perbatasan dan tidak ada yang dirugikan, temasuk Mesir," kata juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri.
Pejabat Mesir yang tak bersedia disebutkan namanya mengatakan, pengerahan pasukan Hamas merupakan bagian dari kesepakatan baru dengan Mesir untuk menghentikan pembangunan terowongan di perbatasan Rafah, gerbang utama Gaza menuju dunia luar.
Pada Kamis, 21 April 2016, sejumlah pria bersenjata Hamas berada di sepanjang 13 kilometer perbatasan dengan Mesir. Mereka juga melakukan patroli mengggunakan truk.
Hubungan Hamas dengan Mesir memburuuk setelah militer Mesir mendongkel Presiden Mohamed Mursi pada 2013. Hamas adalah pendukung gerakah Al-Ikhwan Al-Muslimin, organisasi yang menjadi payung Mursi.
AL ARABIYA | CHOIRUL AMINUDDIN
Berita terkait
Yahya Al-Sinwar Kembali Terpilih Jadi Ketua Hamas di Jalur Gaza
11 Maret 2021
Yahya Al-Sinwar terpilih kembali untuk memimpin Hamas di Jalur Gaza untuk masa jabatan kedua. Sinwar adalah tokoh Hamas yang dikenal keras ke Israel.
Baca SelengkapnyaNetanyahu Kecam Rekonsiliasi Hamas dan Fatah
13 Oktober 2017
Benjamin Netanyahu mengatakan Israel ingin berdamai dengan semua negara tetangga tapi rekonsiliasi Hamas dan Fatah membuatnya semakin sulit.
Baca SelengkapnyaHamas - Fatah Resmi Rekonsliasi Demi Wujudkan Negara Palestina
12 Oktober 2017
Hamas dan Fatah akhirnya sepakat melakukan rekonsiliasi politik setelah bertahun-tahun tidak akur demi mewujudkan negara Palestina.
Baca SelengkapnyaHamas Hukum Mati Tiga Warga Palestina
22 Mei 2017
Pengadilan keamanan Hamas mengatakan, ketiga warga Palestina itu terbukti membunuh Mazen Fuqaha, komandan sayap militer Hamas.
Baca SelengkapnyaKim Jong-un Kecam Israel, Hamas Ucapkan Terima Kasih
5 Mei 2017
Pemimpin senior Hamas mengucapkan terima kasih mendalam
kepada Korea Utara menyusul kecaman keras pimpinan Kim Jong-
un terhadap Israel.
Pemimpin Hamas Mohon Trump Cari Solusi Untuk Palestina
3 Mei 2017
Hamas meminta Trump untuk memanfaatkan kesempatan bersejarah dan mencari solusi terbaik bagi rakyat Palestina.
Baca SelengkapnyaKomandan Senior Hamas Tewas Dibedil di Gaza
25 Maret 2017
Fuqaha dihukum seumur hidup di penjara dan mendapatkan ganjaran hukuman 50 tahun lantaran merencanakan bom bunuh diri di Meron Crossing pada 2002.
Baca SelengkapnyaPertama Kali, Hamas Adili Islam Garis Keras Palestina
2 Maret 2017
Badan keamanan Palestina yang berafiliasi dengan Hamas, untuk
pertama kalinya menahan ratusan orang dari kelompok-kelompok
garis keras
Yahya Sinwar, Pemimpin Baru Hamas di Jalur Gaza
14 Februari 2017
Yahya Sinwar akan menjadi pembuat keputusan kunci dan anggota eksekutif kepemimpinan Hamas yang menyusun kebijaksanaan termasuk terhadap Israel.
Baca SelengkapnyaBikin Video Krisis Listrik, Pelawak Palestina Ditahan Hamas
12 Januari 2017
Sebelumnya, pelawak ini pernah ditahan diduga karena terkait dengan syair-syair puisinya.
Baca Selengkapnya