Kampanye Donald Trump Ditentang di Banyak Tempat  

Minggu, 20 Maret 2016 14:17 WIB

Kandidat presiden dari Republikan, Donald Trump, melakukan gerakan ala petinju, saat menyapa peserta kampanye di New Orleans, 4 Maret 2016. AP/Gerald Herbert

TEMPO.CO, Fountain Hills - Selama berbulan-bulan, kampanye Donald Trump di sejumlah kota mengundang banyak protes. Dalam beberapa pekan terakhir, jumlah dan intensitasnya meningkat. Beberapa tindak kekerasan terjadi dalam keriuhan tersebut.

Dalam kampanye di Fayetteville, New York, pendukung Trump ditahan polisi karena memukul warga yang tidak mendukung kandidat calon Presiden Amerika dari Partai Republik ini. Di St Louis, 32 pendemo ditahan di Peabody Opera House saat mereka, yang memprotes Trump, mengganggu jalannya kampanye sebanyak delapan kali.

Trump bahkan membatalkan kampanye di University of Illinois di Chicago karena lokasi reli dipenuhi warga yang protes dan melakukan kekerasan terhadap pendukung kandidat tersebut. Saat reli di Tucson Convention Center, pendemo memblokir pintu masuk Tucson Convention Center. Mereka meneriakkan “Shut it down!” dan mencegah pendukung Trump memasuki lokasi reli Trump.

Di New York, warga yang memprotes Trump mengincar dua aset Trump di Manhattan. Terdapat laporan bahwa polisi menggunakan gas air mata untuk menghalau warga mendekati Trump Tower di Fifth Avenue.

Sebelumnya, institusi perbankan dan investasi Amerika Serikat, J.P. Morgan, mengadakan survei yang membahas sejumlah kekhawatiran investor dunia saat ini. Dari enam hal yang tersorot dalam survei yang diikuti 257 responden itu, ada nama Donald Trump, yang menggentari para investor karena langkah mulusnya dalam pemilihan Presiden Amerika.

Dilansir dari laman Business Insider, Rabu lalu, Trump masuk empat masalah utama yang dikhawatirkan pelaku ekonomi, yang sebagian besar berasal dari Inggris dan negara Eropa lainnya. Prospek kepresidenan Trump dianggap berbahaya dan akan mengganggu kestabilan ekonomi. Dibandingkan isu ketidakseimbangan pasar minyak dunia, juga ketegangan militer sejumlah negara besar karena ulah Korea Utara, para investor lebih khawatir jika Trump berhasil menjadi presiden negara adikuasa itu.

Dalam survei yang dilaksanakan pada 10 Maret 2016 tersebut, lebih dari seperempat responden mempermasalahkan dampak lesunya pertumbuhan ekonomi Cina terhadap pasar global. Dengan menyita 25,9 persen responden, isu ini memuncaki survei.

Tak jauh di bawahnya, sebanyak 24,7 persen investor terbebani oleh krisis pengungsi yang hijrah massal ke Eropa akibat konflik di Timur Tengah. Sedangkan di tempat ketiga, dengan 23,5 persen, adalah soal kemungkinan hengkangnya Inggris dari forum kerja sama Uni Eropa.

Sebelumnya, lembaga riset yang berpusat di Inggris, Unit Intelijen Ekonomi (EUI), juga menyebut Trump sebagai ancaman bagi dunia jika resmi terpilih menjadi Presiden Amerika. Menurut EUI, Trump bisa memicu perang perdagangan karena visi-misinya yang kontroversial.

"Dia (Trump) menolak sistem perdagangan bebas, termasuk NAFTA (Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara) dan berulang kali melabeli Cina sebagai pemutar balik mata uang," demikian pernyataan EIU, dikutip dari BBC, Kamis, 17 Maret 2016.

THE WASHINGTON POST | BUSINESS INSIDER | BBC | VINDRY FLORENTIN | YOHANES PASKALIS

Berita terkait

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

8 menit lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

2 jam lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

13 jam lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

23 jam lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

1 hari lalu

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

1 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

1 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Telepon Prabowo Subianto Ucapkan Selamat

2 hari lalu

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Telepon Prabowo Subianto Ucapkan Selamat

Menteri Pertahanan Amerika Serikat kembali menyampaikan ucapan selamat dari Joe Biden kepada Prabowo Subianto atas kemenangan di pilpres 2024

Baca Selengkapnya