Kapal Amfibi Inggris Hadang Pengungsi Suriah

Reporter

Senin, 7 Maret 2016 21:46 WIB

Sepatu milik anak-anak pengungsi Suriah saat belajar di dalam tenda sekolah darurat di sebuah kamp pengungsi di Qab Elias, Lebanon, 27 Januari 2016. Hampir setengah dari empat juta anak pengungsi tidak bisa bersekolah dan mereka berisiko jadi generasi yang hilang. AP/Bilal Hussein

TEMPO.CO, London- Perdana Menteri Inggris, David Cameron memutuskan bergabung dengan NATO untuk menghalau pergerakan ribuan pengungsi dari Suriah yang hendak masuk ke Eropa secara besar-besaran. Dia mengaku sedang bersiap untuk bertemu dengan para pemimpin negara di Eropa untuk membahas masalah peningkatan migrasi tersebut.

Dikutip dari The Guardian, Cameron mengumumkan bahwa pihaknya telah mengerahkan pasukan Angkatan Laut di Laut Aegean. Dia mengerahkan kapal amfibi dengan membawa helikopter jenis Wildcat. Ini ada kontribusi pertama yang dilakukan oleh Inggris untuk NATO.

Baca juga: Amerika Bangun Pangkalan Udara di Kurdi-Suriah

Rencananya kapal Inggris bergabung dengan pasukan dari sejumlah negara yang terlebih dulu bergabung. Mereka di antaranya dari Jerman, Kanada, Turki, dan Yunani. Ini adalah bagian dari intervensi pertama NATO atas banyaknya migrasi.

Para pemimpin di Uni Eropa bahkan memanggil Turki untuk segera bertindak menghentikan migrasi besar-besaran itu. Langkah ini diambil hanya beberapa jam setelah kapal yang membawa pengungsi tenggelam. Kejadian itu mengakibatkan sedikitnya 25 orang meninggal.

Baca juga: Saudi Siapkan Makanan dan Obat untuk Warga Suriah

Tercatat, penumpukan pengungsi di Yunani dan Turki meningkat sejak Minggu, 5 Maret 2016. Pejabat daerah di negara tersebut mengatakan, di perbatasan utara negara itu ada sedikitnya 14 ribu pria, wanita, dan anak-anak yang diperkirakan terjebak. Hal ini akibat dari keputusan Makedonia menyegel perbatasan.

"Eropa saat ini berada di tengah-tengah krisis, alasannya karena kelemahan politik," kata Tsipras pejabat tinggi di Yunani. Pada Senin, 6 Maret 2016 pemerintah Yunani mengatakan telah meninggalkan total 36.419 orang yang terdampar di Yunani.

Baca juga: Amerika Serikat Prihatin Panitia KTT OKI Loloskan Penjahat Perang

Lebih dari 400 orang tewas sepanjang tahun ini. Mereka mencoba untuk menyeberangi laut ke Eropa dan hampir 10 kali lebih banyak pengungsi dan migran melintas di enam minggu pertama 2016 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Di Inggris, Cameron saat ini menghadapi tekanan dari pemimpin UKIP, Nigel Farage, tentang prospek Turki bergabung dengan Uni Eropa. Mereka khawatir bahwa migrasi akan terus terjadi secara besar-besaran dan tak terbendung.

THE GUARDIAN | AVIT HIDAYAT

Berita terkait

Menlu: Inggris Pertimbangkan Segera Akui Negara Palestina Merdeka

31 Januari 2024

Menlu: Inggris Pertimbangkan Segera Akui Negara Palestina Merdeka

Menlu David Cameron mengatakan Inggris akan segera mengakui negara Palestina merdeka

Baca Selengkapnya

Menengok Silsilah Keluarga Kate Middleton

9 Januari 2024

Menengok Silsilah Keluarga Kate Middleton

Kate Middleton atau Catherine, Putri Wales lahir pada 9 Januari 1982 dan tepat hari ini usianya menginjak 42 tahun. Silsilahnya?

Baca Selengkapnya

Kate Middleton Menapaki 42 Tahun, Putri Wales yang Pernah Jalani Masa Kecil di Yordania

9 Januari 2024

Kate Middleton Menapaki 42 Tahun, Putri Wales yang Pernah Jalani Masa Kecil di Yordania

Kate Middleton genap 42 tahun. Bagaimanakah perjalanan hidupnya sejak kecil lalu menjadi istri Pangeran William, Putra Mahkota, Kerajaan Inggris Raya

Baca Selengkapnya

British Council Dukung Pendidikan Indonesia Lewat Dua Program untuk Guru

9 November 2023

British Council Dukung Pendidikan Indonesia Lewat Dua Program untuk Guru

British Council Indonesia memaparkan hasil kerja sama Inggris Raya dengan Indonesia dalam sektor pendidikan dan Bahasa Inggris.

Baca Selengkapnya

Goodwood Festival of Speed Hari Ini Ditiadakan karena Cuaca Buruk

15 Juli 2023

Goodwood Festival of Speed Hari Ini Ditiadakan karena Cuaca Buruk

Penyelenggaraan Goodwood Festival of Speed 2023 pada hari ini, Sabtu, 15 Juli 2023, harus ditiadakan karena cuaca buruk.

Baca Selengkapnya

Inggris Raya dan Irlandia Bidik Tuan Rumah Bersama Euro 2028, Italia Melamar untuk Euro 2032

12 April 2023

Inggris Raya dan Irlandia Bidik Tuan Rumah Bersama Euro 2028, Italia Melamar untuk Euro 2032

UEFA akan mengevaluasi setiap tawaran tuan rumah Euro dalam beberapa bulan mendatang.

Baca Selengkapnya

Humza Yousaf: Pemimpin Muslim Pertama Skotlandia, Bertekad Merdeka dari Inggris

28 Maret 2023

Humza Yousaf: Pemimpin Muslim Pertama Skotlandia, Bertekad Merdeka dari Inggris

Humza Yousaf, Muslim keturunan Pakistan, terpilih menjadi pemimpin Skotlandia, yang berjanji berjuang untuk merdeka dari Kerajaan Inggris.

Baca Selengkapnya

Logo Penobatan Raja Charles Dekat dengan Alam, Ini Maknanya

12 Februari 2023

Logo Penobatan Raja Charles Dekat dengan Alam, Ini Maknanya

Lambang resmi yang akan digunakan dalam penobatan Raja Charles pada bulan Mei mendatang menggambarkan perhatian raja pada kampanye lingkungan.

Baca Selengkapnya

Hari Halloween 31 Oktober: Menengok Sejarah Halloween

31 Oktober 2022

Hari Halloween 31 Oktober: Menengok Sejarah Halloween

Halloween berasal dari festival yang dilakukan oleh bangsa Celtic kuno bernama Samhain.

Baca Selengkapnya

Bertemu Gus Muhaimin, Ketua DPR Inggris Raya Kagum Kebhinekaan RI

6 Oktober 2022

Bertemu Gus Muhaimin, Ketua DPR Inggris Raya Kagum Kebhinekaan RI

Indonesia disebut sebagai negara yang kaya dan memiliki harmoni dalam kehidupan berbangsa.

Baca Selengkapnya