Ancam Bunuh Donald Trump, Mahasiswa Mesir Dideportasi  

Reporter

Jumat, 4 Maret 2016 17:59 WIB

Kandidat presiden AS, Donald Trump saat menyampaikan pidato dalam Super Tuesday di Palm Beach, Florida, 2 Maret 2016. REUTERS/Scott Audette

TEMPO.CO, Los Angeles - Seorang pelajar asal Mesir di California akan dideportasi setelah menulis status di Facebook soal ancaman membunuh calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump.

Emadeldin Elsayed, 23 tahun, ditahan agen federal Imigrasi dan Bea Cukai Amerika pada 12 Februari lalu di sekolah penerbangan di Los Angeles. Pemerintah Amerika menganggap tulisan Elsayed di Facebook sebagai ancaman terhadap Trump.

Elsayed mengaku tidak akan keberatan bila dihukum penjara seumur hidup. Ia berdalih membunuh Trump membuat dirinya akan dipuji seluruh dunia.

"Saya siap membunuh Donald Trump dan dihukum penjara seumur hidup. Seluruh dunia akan berterima kasih kepada saya karena melakukannya," Elsayed menulis dalam halaman Facebook, menurut pengacaranya, Hani Bushra.

Meskipun pemerintah tidak mengajukan klaim kejahatan apa pun terhadap Elsayed, pada awal Ahad ini hakim imigrasi memerintahkan dia diusir dari Amerika. Sekolah penerbangan tempat Elsayed menimba ilmu, Universal Air Academy, di El Monte sudah menutup akses, dan visa pelajarnya dianggap tidak sah.

Hakim juga menolak membebaskan Elsayed dengan jaminan setelah jaksa mengatakan dia memberi ancaman.

Baca Juga: Jika Donald Trump Presiden, Miley Cyrus Akan Tinggalkan USA

Bushra mengatakan, meskipun kliennya menunjukkan penilaian buruk dalam pernyataan di Facebook, dia tidak berniat melukai Trump dan menyesal dengan tindakan itu.

"Dia cuma seorang remaja yang membuat hal bodoh. Ini hanya retorika kemarahan seperti retorika yang mungkin digunakan Trump ketika mengatakan ingin membunuh keluarga teroris dan anak serta istri mereka," kata Bushra, seperti yang dilansir LA Times pada 3 Maret 2016.

Busrha juga menambahkan jaksa menolak mempidanakan kasusnya dan lebih memilih tindakan keimigrasian. Kini Elsayed ditahan di penjara Orange County, menunggu keputusan.

Pihak berwenang Amerika telah meningkatkan pengawasan terhadap sekolah-sekolah, terutama setelah insiden 9/11. Pembajak yang menabrakkan pesawat komersial ke World Trade Center dan Pentagon diketahui bersekolah di Amerika sebelum serangan.

LOS ANGELES TIMES|YON DEMA

Berita terkait

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

6 menit lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

2 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

3 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

4 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

13 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

18 jam lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

19 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

21 jam lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

22 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

22 jam lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya