Berusaha Kabur, Polisi Papua Nugini Tembak Mati 11 Tahanan  

Reporter

Jumat, 26 Februari 2016 15:58 WIB

Ilustrasi. gizmodo.com

TEMPO.CO, Port Moresby - Sedikitnya 11 tahanan tewas dan 17 lainnya terluka dalam upaya penangkapan kembali tahanan yang kabur dari penjara Papua Nugini (PNG) pada Kamis, 25 Februari 2016.

Jaringan berita PNG, EMTV, melaporkan pada Jumat, 26 Februari 2016, bahwa semua korban, baik yang tewas maupun terluka, ditembak oleh polisi.

Kejadian tersebut berawal ketika lebih dari 30 tahanan menyerang dua penjaga di penjara Buimo di Lae, berjarak hampir 320 kilometer arah utara ibu kota Papua Nugini, Port Moresby, sebelum akhirnya melarikan diri.

Baca juga: Penyebab Konsumen Johnson & Johnson Menang Gugatan

Polisi yang mengejar para tahanan yang melarikan diri tersebut kemudian terlibat bentrok sehingga terpaksa melepaskan tembakan yang akhirnya menimbulkan korban.

"Hal ini menegaskan bahwa 11 tahanan ditembak dan tewas dan 17 terluka dan ditangkap kembali," kata Inspektur Metropolitan, Anthony Wagambie, seperti yang dilansir Channel News Asia pada 26 Februari 2016.

Wagambie juga memperingatkan warga untuk tidak melindungi buronan. Warga yang melindungi tahanan yang melarikan diri akan ditangkap.

Selain itu, Wagambie mengatakan jumlah pasti terkait dengan tahanan yang melarikan diri masih belum jelas. Polisi masih menunggu informasi lanjutan dari petugas penjara.

Baca juga: Filipina Periksa Pilot Usai Ucapkan Kata Ini ke Penumpang

Tahanan yang melarikan diri juga termasuk mereka yang telah dihukum karena kejahatan serius, seperti pembunuhan, pemerkosaan, dan perampokan.

Beberapa media lokal mengatakan kondisi penjara Buimo yang terletak di kota terbesar kedua di PNG tersebut memang sudah tidak layak, sehingga kasus tahanan melarikan diri juga tidak jarang terjadi.

Tahun lalu, 55 tahanan melarikan diri dari penjara. Pada 2009, 73 tahanan memotong dua pagar untuk melarikan diri dari fasilitas yang sama. Selain itu, beberapa narapidana juga dilaporkan sering mengeluhkan pelecehan oleh petugas.

Baca juga: Ahok, Ganjar, dan Ridwan Bertemu Membicarakan Pilkada DKI?

Sebuah laporan tahun lalu oleh Human Rights Watch mengatakan bahwa Pelapor Khusus PBB tentang Extrajudicial, Christof Heyns, yang mengunjungi PNG awal tahun lalu, menyatakan keprihatinan atas "penggunaan kekuatan polisi yang berlebihan saat penangkapan, interogasi, dan penahanan praperadilan, kadang-kadang mengakibatkan kematian. "

Pada Oktober lalu, Perdana Menteri O'Neill mengakui kebrutalan polisi dan mengatakan sejumlah hotline akan disediakan bagi masyarakat untuk melaporkan kasus seperti pelecehan.

CHANNEL NEWS ASIA | IB TIMES | YON DEMA

Berita terkait

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

7 hari lalu

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri sebut Jokowi Bikin Indeks Demokrasi RI Mendekati Nol, Lebih Rendah dari Papua Nugini dan Timor Leste

41 hari lalu

Faisal Basri sebut Jokowi Bikin Indeks Demokrasi RI Mendekati Nol, Lebih Rendah dari Papua Nugini dan Timor Leste

Berdasar V-Dem Democracy Index 2024, Faisal Basri sebut Jokowi membuat indeks demokrasi mendekati nol, lebih rendah dari Papua Nugini dan Timor Leste.

Baca Selengkapnya

Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

19 Februari 2024

Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

Papua Nugini dilanda perang suku terbesar dalam sejarah. PM Australia ikut resah.

Baca Selengkapnya

TNI Pastikan Kerusuhan di Papua Nugini Tidak Berdampak ke Indonesia

14 Januari 2024

TNI Pastikan Kerusuhan di Papua Nugini Tidak Berdampak ke Indonesia

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar memastikan kerusuhan yang terjadi di Papua Nugini tidak berdampak ke Indonesia. Perbatasan diklaim kondusif.

Baca Selengkapnya

Papua Nugini Berangsur Tenang setelah Pemogokan PNS Berujung Kerusuhan Massal

12 Januari 2024

Papua Nugini Berangsur Tenang setelah Pemogokan PNS Berujung Kerusuhan Massal

Tentara dan polisi berpatroli di jalan-jalan Port Moresby yang sepi sepanjang Jumat setelah Papua Nugini mengumumkan keadaan darurat

Baca Selengkapnya

Kerusuhan di Papua Nugini, KBRI Port Moresby Tingkatkan Perlindungan bagi WNI

12 Januari 2024

Kerusuhan di Papua Nugini, KBRI Port Moresby Tingkatkan Perlindungan bagi WNI

KBRI Port Moresby telah berkoordinasi dengan pemerintah dan kepolisian Papua Nugini untuk meningkatkan pelindungan dan keamanan bagi WNI

Baca Selengkapnya

Papua Nugini Rusuh Akibat Gaji PNS Dipotong: 15 Orang Tewas, Penjarahan Meluas

11 Januari 2024

Papua Nugini Rusuh Akibat Gaji PNS Dipotong: 15 Orang Tewas, Penjarahan Meluas

Papua Nugini diguncang kerusuhan setelah gaji PNS dan polisi dipotong. Aksi protes berlangsung rusuh yang mengakibatkan penjarahan.

Baca Selengkapnya

Australia dan PNG Tanda Tangani Perjanjian Keamanan 'Tingkat Keras'

7 Desember 2023

Australia dan PNG Tanda Tangani Perjanjian Keamanan 'Tingkat Keras'

Australia dan Papua Nugini (PNG) menandatangani perjanjian keamanan di mana kedua negara akan berkonsultasi jika ada serangan eksternal.

Baca Selengkapnya

Papua Nugini akan Rekrut Polisi Australia Jadi Pejabat di Kepolisian

5 Desember 2023

Papua Nugini akan Rekrut Polisi Australia Jadi Pejabat di Kepolisian

Papua Nugini akan merekrut petugas kepolisian Australia untuk posisi-posisi penting dalam kepolisian nasionalnya

Baca Selengkapnya

Daftar Negara Yang Tolak Gencatan Senjata Israel Hamas, Ada Tetangga RI

23 November 2023

Daftar Negara Yang Tolak Gencatan Senjata Israel Hamas, Ada Tetangga RI

Ada 14 negara menolak resolusi gencatan senjata Israel Hamas saat diajukan dalam Sidang Majelis Umum PBB, 27 Oktober 2023.

Baca Selengkapnya