Terungkap, Kisah Intim Paus Yohanes dengan Wanita Bersuami

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Rabu, 17 Februari 2016 07:15 WIB

Paus Yohanes Paulus II. Getty Images

TEMPO.CO, Warsawa - Setelah tersimpan rapi selama lebih dari 30 tahun, akhirnya terungkap ratusan surat korespondensi antara Paus Yohanes Paulus II dengan seorang filsuf wanita. Surat-surat yang disertai foto-foto tersebut, tersimpan di Perpustakaan Nasional Polandia selama 32 tahun dan tidak pernah diketahui publik.

Surat tersebut mengungkapkan kedekatan Paus Yohanes dengan filsuf wanita Amerika Serikat kelahiran Polandia, Anna Teresa Tymieniecka. Bahkan dalam surat itu menggambarkan hubungan yang intim dan mendalam di antara mereka, meskipun tidak ditemukan indikasi keduanya terlibat dalam hubungan seksual.

Seperti yang dilansir laman Guardian, Senin, 15 Februari 2016, berdasarkan surat tersebut, kedekatan antara keduanya dimulai pada 1973. Saat itu Kardinal Karol Józef Wojtyla, nama asli Yohanes Paulus II sebelum diangkat menjadi paus, dihubungi Tymieniecka terkait sebuah buku filsafat.

Tymieniecka lalu terbang dari Amerika Serikat menuju Polandia untuk bertemu Wojtyla yang kala itu menjabat sebagai uskup agung Krakow. Kedatangan wanita yang telah bersuami saat itu bertujuan mewancarai Wojtyla terkait buku tulisannya. Setelah Tymieniecka kembali ke AS, keduanya mulai bersurat satu sama lain.

Awalnya, mereka hanya bertegur sapa seperti basa-basi biasa, namun lama-kelamaan dalam surat-surat lanjutannya, keduanya semakin intim dalam berkomunikasi. Mereka beberapa kali melakukan pertemuan, yang terlihat melalui foto-foto yang tersimpan bersama surat-surat.

Berdasarkan hubungan itu, lalu mereka kembali membuat buku baru berjudul 'The Acting Person', lanjutan dari buku filsafat Kardinal Wojtyla sebelumnya. Pada 1974, Kardinal Wojtyla menulis bahwa dia bahkan membaca ulang empat surat Tymieniecka karena "sangat berarti dan sangat pribadi".

Ketika Kardinal Wojtyla diminta memimpin delegasi uskup Polandia melakukan pertemuan Katolik di AS, Tymieniecka mengundangnya untuk tinggal di rumah keluarganya di luar dari Pomfret, Vermont. Meski demikian tidak ada indikasi Paus yang meninggal pada 2005 itu melanggar sumpah hidup selibatnya.

Selain itu, di antara surat-suratnya yang dipamerkan, tidak terdapat satupun surat balasan dari Tymieniecka. Namun, keduanya memiliki banyak kesamaan. Mereka sama-sama lahir di Polandia dan selamat dari pendudukan Nazi yang dipimpin Hitler selama perang dunia kedua.

Tymieniecka pindah ke AS setelah perang tempat dia menikah dan memiliki tiga anak dan memiliki karir akademik sebagai filsuf. Menanggapi kisah yang diungkap dalam program BBC itu, Vatikan mengatakan sudah diketahui bahwa Yohanes yang diangkat menjadi paus pada 1978, dikenal baik dan ramah dengan Tymieniecka.

GUARDIAN | BBC | YON DEMA

Berita terkait

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

20 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Sandera Israel Ditemukan Tewas di Gaza, Kerabat Salahkan Pemerintah Netanyahu

20 hari lalu

Sandera Israel Ditemukan Tewas di Gaza, Kerabat Salahkan Pemerintah Netanyahu

Saudara perempuan Elad Katzir, sandera Israel yang ditemukan tewas di Gaza, menyalahkan pihak berwenang Israel atas kematiannya.

Baca Selengkapnya

Polandia Sebut Duta Besar Israel telah Minta Maaf atas Kematian Pekerja Bantuan di Gaza

21 hari lalu

Polandia Sebut Duta Besar Israel telah Minta Maaf atas Kematian Pekerja Bantuan di Gaza

Duta Besar Israel untuk Polandia Yacov Livne meminta maaf atas serangan Israel yang menewaskan seorang warga negara Polandia.

Baca Selengkapnya

Relawan WCK Tewas di Gaza, Polandia Tuntut Israel Minta Maaf dan Beri Kompensasi

22 hari lalu

Relawan WCK Tewas di Gaza, Polandia Tuntut Israel Minta Maaf dan Beri Kompensasi

Polandia menuntut permintaan maaf, kompensasi dan penyelidikan terhadap tewasnya relawan World Central Kitchen dalam serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

World Central Kitchen Serukan Penyelidikan Independen Atas Pembunuhan Pekerjanya di Gaza

23 hari lalu

World Central Kitchen Serukan Penyelidikan Independen Atas Pembunuhan Pekerjanya di Gaza

World Central Kitchen menyerukan "investigasi pihak ketiga yang independen" terhadap serangan udara Israel yang menewaskan tujuh stafnya di Gaza.

Baca Selengkapnya

Chef Pendiri World Central Kitchen: Israel Targetkan Pekerja Kami Secara Sistematis!

23 hari lalu

Chef Pendiri World Central Kitchen: Israel Targetkan Pekerja Kami Secara Sistematis!

Chef Jose Andres mengatakan bahwa serangan Israel yang menewaskan tujuh pekerja bantuan World Central Kitchen di Gaza adalah serangan sistematis

Baca Selengkapnya

Enam Jenazah Pekerja World Central Kitchen akan Dipulangkan dari Gaza Melalui Mesir

24 hari lalu

Enam Jenazah Pekerja World Central Kitchen akan Dipulangkan dari Gaza Melalui Mesir

Jenazah enam pekerja bantuan asing World Central Kitchen yang tewas dalam serangan Israel di Gaza akan dibawa keluar Palestina pada Rabu

Baca Selengkapnya

Daftar Negara Peserta dan Pembagian Grup Piala Eropa 2024 Usai Georgia, Ukraina, dan Polandia Lolos

31 hari lalu

Daftar Negara Peserta dan Pembagian Grup Piala Eropa 2024 Usai Georgia, Ukraina, dan Polandia Lolos

Tiga negara dipastikan termasuk dalam 24 negara yang lolos ke putaran final Piala Eropa 2024 atau Euro 2024 pada Kamis dinihari, 27 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Putin Menang Pemilu, Begini Reaksi Dunia

40 hari lalu

Putin Menang Pemilu, Begini Reaksi Dunia

Kemenangan Putin sebagai presiden Rusia untuk kesekian kalinya ini memicu komentar, kebanyakan negatif, dari dunia internasional.

Baca Selengkapnya

Rusia Dituding Mengganggu Sinyal Pesawat Menteri Pertahanan Inggris

43 hari lalu

Rusia Dituding Mengganggu Sinyal Pesawat Menteri Pertahanan Inggris

Rusia dituduh memutus sinyal satelit pada pesawat yang digunakan oleh Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps saat kembali dari Polandia

Baca Selengkapnya