Salah satu kru membetulkan tatanan rambut calon Presiden AS, Donald Trump saat sesi pemotretan dengan Majalah TIME, 10 Desember 2015. Dalam sesi pemotretan tersebut Trump berkali-kali mendapat serangan dari burung elang yang berpose bersamanya dan membuat tatanan rambut kandidat dari Partai Republik itu menjadi berantakan. REUTERS/TIME Magazine
TEMPO.CO, Arkansas- Pesawat yang membawa calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump dilaporkan mendarat darurat di Nashville karena diduga mengalami kerusakan mesin.
Pesawat Boeing 757 dalam penerbangan ke Little Rock, Arkansas dari New York ketika mendarat di Bandara Internasional Nashville.
Juru bicaranya mengatakan, Trump kemudian menggunakan pesawat kecil untuk menghabiskan sisa kampanye di beberapa negara bagian.
Meski mengalami kerusakan mesin, menurut Lembaga Penerbangan Federal (FAA) AS pesawat Trump selamat mendarat sekitar jam 4.40 sore (waktu setempat).
Seperti yang dilansir ABC News pada 4 Februari 2016, Trump akhirnya dapat melanjutkan kembali perjalanannya dengan menggunakan pesawat lain yang lebih kecil dan tiba dengan selamat di Little Rock, Arkansas, untuk berpidato dalam kampanyenya.
Jadwal Trump berbicara di Little Rock, Arkansas diundur hingga satu setngah jam lamanya ke pukul 7.30 malam. Lebih dari 11.500 orang menghadiri acara di Barton Coliseum.
Berbicara tentang perjalanannya, Trump mengatakan sulit untuk mencapai Arkansas. "Tapi tidak ada cara lain. Saya suka Arkansas," kata Trump.
Kesulitan teknis tersebut terjadi dua hari setelah Trump kalah dari pesaingnya sesama Republik Ted Cruz dalam pemilihan pendahuluan di kaukus Iowa.
Dari total 99 persen yang memilih, Cruz memimpin atas Trump dengan skor 28 persen. Sedangkan Trump 24 persen. Calon lainnya, Marco Rubio, meraih 23 persen.
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir
28 hari lalu
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.