Ini Alasan Mengapa Putin Mungkin Membunuh Mantan Agen KGB

Reporter

Editor

Grace gandhi

Sabtu, 23 Januari 2016 06:28 WIB

Vladimir Putin, presiden Rusia, mengunjungi markas besar GRU, Main Intelligence Administration di bawah Angkatan Bersenjata Rusia. SPUTNIK/ DMITRY ASTAJOV

TEMPO.CO, London - Babak baru perseteruan dunia internasional kembali dibuka. Kali ini, melibatkan Rusia dan Inggris. Meskipun tidak berseteru secara langsung, namun isu terbaru tentang tuduhan Pengadilan Tinggi Inggris kepada pemimpin Kremlin diperkirakan akan memperburuk hubungan kedua negara.

Secara mengejutkan, Pengadilan Tinggi Inggris mengeluarkan putusan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin kemungkinan terlibat dalam kasus kematian salah satu agen rahasia Rusia, Alexander Litvinenko di London.

Kematian Litvinenko pada November 2006 silam itu diperintahkan oleh Putin. Kematian mantan intel KGB tersebut disebabkan oleh keracunan radioaktif Polium yang tercampur dalam teh yang diminumnya.

Hakin Sir Robert Owen pada persidangan yang berlangsung pada Rabu mengatakan pada 1 November 2006, Litvinenko tengah minum teh bersama dua agen KGB lainnya, Andrei Lugovoi dan Dmitry Kovtun, di Pine Bar, Hotel Millennium, distrik Mayfair, London. Setelah itu Litvinenko lantas menderita kesakitan sebelum akhirnya meninggal dunia.

Hasil pemeriksaan forensik menunjukkan Litvinenko memang positif terkena racun. Sisa teh yang diminumnya pun terdeteksi mengandung bahan berbahaya radioaktif Polium. Tidak hanya itu, Hakim Sir Robert Owen mengatakan bahwa di kamar Kovtun juga terdeteksi sisa-sisa bahan racun tersebut.

"Bahan racun tertinggi ditemukan di kamar mandi Kovtun yang terperangkap di sedimen bawah kamar mandi," kata laporan itu seperti dilansir New York Post, Jumat, 21 Januari 2016.

Tuduhan tentang keterlibatan Putin bukan tanpa sebab. Sebelum meninggal dunia, Litvinenko mengaku pernah berseteru dengan Putin setelah dia menuduh orang nomor satu Rusia itu adalah seorang pedofil.

Bahkan Litvinenko mengaku bahwa semasa Putin masih menjabat sebagai Kepala KGB, dia pernah menghancurkan alat bukti berupa rekaman video kelakuan menyimpangnya tersebut.

Pada saat-saat menjelang kematiannya, dalam kondisi kritis dan berbaring di ranjang, Litvinenko masih sempat menyalahkan Putin atas pembunuhannya.

"Anda telah menunjukkan diri sebagai seorang barbar dan kejam kepada kritikus Anda," katanya. "Protes dari seluruh dunia akan bergema kepada di telinga Anda selama sisa hidup Anda Putin."

Litvinenko telah menjadi duri abadi di sisi Putin sejak dia membelot dari layanan mata-mata Rusia dan pindah ke London pada 2000.

Dalam buku-buku dan artikel yang dipublikasikan dalam bahasa Inggris dan Rusia, Litvinenko telah berulang kali menuduh Putin telah merebut dan memegang kekuasaan politik melalui kampanye intimidasi yang kejam dan penuh dengan kekerasan.

NEW YORK POST | YON DEMA







Berita terkait

Vladimir Putin Tak Ingin Serang Negara Anggota NATO

32 hari lalu

Vladimir Putin Tak Ingin Serang Negara Anggota NATO

Vladimir Putin memastikan Rusia tidak punya rencana apapun pada negara anggota NATO dan tidak akan menyerang.

Baca Selengkapnya

24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar

34 hari lalu

24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar

24 tahun, Vladimir Putin berhasil mempertahankan tahta politiknya. Bagaimana rekam jejaknya berkuasa sebagai Presiden Rusia terlama?

Baca Selengkapnya

Teror Penembakan di Gedung Konser Moskow, Sebelumnya Terjadi di Austria, Belanda, dan Amerika Serikat

35 hari lalu

Teror Penembakan di Gedung Konser Moskow, Sebelumnya Terjadi di Austria, Belanda, dan Amerika Serikat

Serangan teror penembakan di gedung konser Moskow tewaskan ratusan orang. Kejadian penembakan massa pernah terjadi di beberapa negara. Mana saja?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Teror Moskow Tewaskan 143 Orang, Rusia Tangkap 4 Tersangka

35 hari lalu

Kilas Balik Teror Moskow Tewaskan 143 Orang, Rusia Tangkap 4 Tersangka

143 orang tewas dalam serangan teror di Balai Kota Crocus Moskow, Rusia. Berikut kronologi teror tersebut.

Baca Selengkapnya

Menengok Pemimpin Negara yang Ucapkan Selamat ke Vladimir Putin Usai Menang Pilpres Rusia

39 hari lalu

Menengok Pemimpin Negara yang Ucapkan Selamat ke Vladimir Putin Usai Menang Pilpres Rusia

Komentar pemimpin di Eropa dan AS ini sangat kontras dengan pesan-pesan ucapan selamat yang mengalir dari Asia dan Amerika Latin ke Vladimir Putin.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Menang Mutlak dalam Pilpres Rusia, Arah Kebijakannya?

40 hari lalu

Vladimir Putin Menang Mutlak dalam Pilpres Rusia, Arah Kebijakannya?

Hasil raihan Vladimir Putin menunjukkan dia akan menjadi Presiden Rusia enam tahun mendatang, yang membuatnya menjadi pemimpin terlama Rusia

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Raup 87 Persen Suara, Prabowo Butuh 58 Persen Suara untuk Menang Pemilu

40 hari lalu

Vladimir Putin Raup 87 Persen Suara, Prabowo Butuh 58 Persen Suara untuk Menang Pemilu

Vladimir Putin kembali jadi Presiden Rusia setelah meraup 87 persen suara. Sementara, Prabowo memimpin di rekapitulasi nasional KPU dengan 58 persen.

Baca Selengkapnya

Presiden Aljazair Ucapkan Selamat ke Presiden Vladimir Putin

41 hari lalu

Presiden Aljazair Ucapkan Selamat ke Presiden Vladimir Putin

Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune menyampaikan ucapan selamat pada Vladimir Putin atas kemenangannya dalam pemilu Rusia

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Mahasiswa Asing di India Diserang dan Putin Menang di Pemilu Rusia

42 hari lalu

Top 3 Dunia; Mahasiswa Asing di India Diserang dan Putin Menang di Pemilu Rusia

Top 3 dunia, diurutan pertama berita tentang mahasiswa asing di India yang diserang saat salat tarawih.

Baca Selengkapnya

Putin Menang Pemilu Rusia, Kementerian Luar Negeri Rusia Sindir Negara-negara Barat

42 hari lalu

Putin Menang Pemilu Rusia, Kementerian Luar Negeri Rusia Sindir Negara-negara Barat

Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut Barat telah berkontribusi membuat Vladimir Putin menang dalam pemilu Rusia dengan menjadikan Rusia musuh NATO

Baca Selengkapnya