Anggota tim Criket Maasai, berpose dengan salah satu badak putih yang masih ada di taman nasional Laikipia, Kenya 14 Juni 2015. Selain berkampanye untuk hidup sehat dan terhindar dari HIV/AID, tim Maasai juga mengkampanyekan kesadaran manusia dalam menjaga dan melestarikan satwa langka yang ada di dunia. REUTERS
TEMPO.CO, San Diego - Seekor Badak Putih Utara mati di Kebun Binatang Safari San Diego, Amerika Serikat, Senin 23 November 2015. Badak bernama Nola ini berusia 41 tahun dan merupakan satu dari hanya empat Badak Putih Utara yang masih tersisa di dunia.
Seperti dilaporkan BBC, kondisi Nola memburuk sejak 13 November 2015 lalu ketika dia harus menjalani operasi untuk mengeringkan benjolan di pinggangnya. Kesehatannya dinilai tak bisa diselamatkan pada akhir pekan lalu sehingga petugas rumahsakit memutuskan mengakhiri hidup hewan ini.
Tiga spesies Badak Putih Utara lainnya dijaga dengan amat ketat di Taman Konservasi Ol Pejeta di Kenya. Ketiga spesies itu juga sudah berusia lanjut. Populasi spesies ini diburu habis-habisan oleh pemburu satwa liar yang ingin memburu culanya yang berharga. Pada 2008, Badak Putih Utara dinyatakan punah di alam liar.
Kebun binatang San Diego sebelumnya sudah mendatangkan enam Badak Putih Selatan, yang direncanakan akan menjadi induk buatan bagi embrio badak-badak putih Utara.
Saat ini ada 20 ribu badak Putih Selatan di dunia. Riset masih terus dilakukan untuk memastikan apakah spesies Badak Putih Selatan bisa dipakai untuk menjadi induk buatan bagi Badak Putih Utara yang sudah punah. Jika percobaan ini berhasil, maka baru 10-15 tahun mendatang, diprediksi akan lahir anakan dari spesies Badak Putih Utara ini.