Polisi menjaga seorang korban penyerangan di sebuah kafe dekat gedung konser Bataclan , Paris, 14 November 2015. Saat penyerangan brutal ini terjadi, sedang berlangsung konser band asal California, Eagles of Death Metal. REUTERS/Christian Hartmann
TEMPO.CO, Jakarta - Polisi dan kejaksaan Prancis terus menyelidiki bagaimana tiga sel teroris melakukan aksinya, membuat serangan teror serempak ke penjuru kota Paris, Prancis. Mereka menemukan mobil teroris yang ditinggalkan di kawasan Montreiul, pinggiran timur Paris, Minggu, 15 November 2015. Di mobil hitam itu, ditemukan banyak senapan bertipe Avtomat Kalashnikova 1947 (AK-47) yang digunakan untuk penyerangan di Paris.
Seperti dilansir AFP, mobil yang ditemukan di Montreuil tersebut merupakan mobil yang dipakai saat terjadinya serangan di Paris, Jumat, 13 November 2015. Mobil hitam itu, dicurigai dipakai mengangkut para teroris, dalam melancarkan aksinya di Paris.
Sejumlah saksi, seperti ditulis Reuters, melihat mobil hitam ini berada di dekat gedung konser Bataclan ketika para teroris menembak dan menyandera ratusan orang. Serangan itu menewaskan setidaknya 129 orang dan korban luka sebanyak 352 orang.
Kepolisian Prancis telah menahan enam orang yang diduga terkait dengan pelaku serangan di gedung konser Bataclan. Enam orang tersebut adalah Omar Ismail Mostefa, beserta ayah, ibu, dan adik ipar dari Omar.