SERANGAN PARIS, Wanita Ini Histeris, Teroris Tembak Mati Kekasih di Pangkuan

Reporter

Minggu, 15 November 2015 19:00 WIB

Manajer band Eagles of Death Metal, Nick Alexander. AP Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Helen Wilson, 49 tahun, diajak oleh teman sekaligus mantan kekasihnya, Nick Alexander untuk menonton konser musik di gedung Bataclan Paris, Prancis.


Helen tak menyangka, itu adalah konser terakhir yang akan ditontonnya bersama dengan Nick, 36 tahun. Gedung Bataclan menjadi salah satu gedung yang diserang dengan bom dan senjata api oleh kelompok militer ISIS pada Jumat 14 November 2015 malam waktu setempat.

Helen dan Nick sendiri sedang mengobrol sambil menonton konser band musik asal California, Eagles of Death Metal, saat penembakan terjadi pada pukul 21.54 waktu setempat. "Kami mendengar keributan di luar klub dan kemudian orang-orang mulai berlari ke dalam klub. Kami tak tahu apa yang sedang terjadi," kata Helen kepada surat kabar Inggris The Telegraph.

SIMAK: EKSKLUSIF TEMPO: Malam Minggu di Paris dan Eiffel yang Gulita

Horor dimulai saat lima atau enam orang masuk kedalam klub dengan membawa senapan mesin. Mereka kemudian mulai menembaki orang-orang di dalam secara acak. Orang-orang berlarian menyelamatkan diri, ada juga yang memilih menunduk menghindari tembakan.

Helen dan Nick adalah salah satu dari yang merunduk di lantai klub. "Ketika orang-orang mulai berlarian, mereka (penembak) akan langsung menembakinya. Jadi kami merunduk di lantai. Aku ketakutan saat kapanpun mendengar bunyi tapak kaki di sebelahku. Mereka menembaki semua orang," Helen bercerita.

Helen dan Nick kemudian diam di posisi mereka masing-masing tanpa bergerak. Para teroris ini akan menembak siapapun yang bergerak. Namun, seseorang di lantai dekat mereka bergerak. Para teroris melihat hal itu dan kemudian mulai menembaki ke arah Helen dan Nick.

SIMAK: EKSKLUSIF TEMPO: Penjagaan Paris Ternyata Longgar

Helen mengalami luka tembak di kedua kakinya sedangkan Nick di lokasi yang fatal. "Punggungnya menghadap padaku dan aku tak bisa melihat apa yang terjadi. Aku berusaha membuatnya (Nick) tetap bicara dan memberinya nafas buatan," kata Helen. Namun nyawa Nick tak tertolong lagi. Ia menghembuskan nafas terakhirnya di pangkuan Helen.

Helen berhasil selamat dan dibawa ke Rumah Sakit Saint-Antoine setelah aksi teror berakhir. Ia tidak menyangka Nick yang juga bekerja di bagian persediaan band, akan meregang nyawa saat mengajaknya. "Ia tak bisa bernafas lagi dan aku memangkunya di tanganku dan berkata aku mencintainya. Dia adalah cinta dalam hidupku," wanita asal New Orleans ini.

EGI ADYATAMA | TELEGRAPH.CO.UK

Berita terkait

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

1 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

6 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

11 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

19 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

20 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

20 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

25 hari lalu

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

26 hari lalu

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

April Mop atau April Fool's Day pada 1 April punya kisah panjang sejak 1582.

Baca Selengkapnya

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

29 hari lalu

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard

Baca Selengkapnya

Prancis Bantah Memasok Senjata ke Israel untuk Digunakan di Gaza

31 hari lalu

Prancis Bantah Memasok Senjata ke Israel untuk Digunakan di Gaza

Menhan Prancis membantah tuduhan dari jurnalis bahwa Prancis memasok komponen amunisi yang digunakan oleh tentara Israel dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya