SERANGAN PARIS: Pria Ini Selamat Berkat Ponsel

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Sabtu, 14 November 2015 20:32 WIB

Sylvestre, pria yang selamat dari ledakan bom di stadion Stade de France, Paris karena ponselnya. REUTERS

TEMPO.CO, Paris - Serangan di Paris telah menewaskan lebih dari 130 orang dan ratusan terluka. Tapi ada seorang pria asal Paris, Sylvestre, selamat dari peluru mematikan para teroris di Paris berkat telepon selular atau Ponsel miliknya, Sabtu, 14 November 2015.



Nyawa Sylvestre selamat dari hujan tembakan para teroris karena pelor yang semestinya menghantam kepalanya terbentur Ponsel miliknya. Menurut kabar yang dilansir dari Dailymail, Jumat, 13 November 2015 malam, para teroris menyerbu dan menembaki orang-orang di dekat Stade de France yang tengah dipadati penonton pertandingan sepak bola antara Prancis melawan Jerman.



Sylvestre menceritakan, dirinya baru saja mematikan panggilan telepon di Ponsel miliknya ketika pelaku aksi teror datang dan memberondongkan tembakan ke arahnya. Mereka hanya beberapa meter dari tempat dia berdiri. Sebuah peluru yang mengarah ke kepalanya menghantam Ponselnya. Beruntung bagi Sylvester, peluru itu hanya meremukkan layar Ponselnya dan bukan kepalanya.


Advertising
Advertising


SIMAK: Teror Paris, Surat Remaja Ini Ungkap Situasi di Bataclan

Dalam kejadian itu Sylvestre hanya luka ringan. Ia mengatakan bahwa, dirinya tersambar oleh pecahan peluru di kaki serta perutnya. Sylvestre menunjukkan bajunya yang berlubang akibat pecahan peluru dan ada sedikit bercak darah yang menempel di bajunya. Ia juga menunjukkan layar ponselnya yang pecah. Bagian kanan ponselnya bengkok dan mencuat dari posisinya akibat dihantam peluru para teroris. Selain itu, bagian belakang ponselnya juga pecah.



SIMAK: Begini Detik-detik Serangan Bom Teror Paris



Kemarin malam, sejumlah pria bersenjata menyerang sejumlah tempat di Paris, Prancis. Mereka melakukan penembakan dan pengeboman di restoran Petit Cambodge, Avenue de la Republique di Paris 10th District, La Belle Equipe bar di Paris 11th District, gedung musik Bataclan, dan stadion Stade de France. Hingga kini, sedikitnya 153 orang tewas akibat aksi teror tersebut. Delapan orang pelaku bom bunuh diri juga telah dinyatakan tewas.

DAILYMAIL | ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

5 jam lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

1 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

7 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

11 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

17 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

25 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

25 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

26 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

30 hari lalu

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

31 hari lalu

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

April Mop atau April Fool's Day pada 1 April punya kisah panjang sejak 1582.

Baca Selengkapnya