Ledakan Pesawat Rusia di Sinai Terdeteksi Satelit Amerika  

Reporter

Kamis, 5 November 2015 08:38 WIB

Tentara Rusia melakukan investigasi pada puing-puing pesawat Metrojet Rusia yang mengalami kecelakaan di semenanjung Sinai, Rusia, 2 November 2015. REUTERS/Mohamed Abd El Ghany

TEMPO.CO, ST PETERSBURG - Satelit sinar inframerah milik Amerika Serikat mendeteksi percikan panas saat pesawat Rusia yang jatuh di Semenanjung Sinai, Mesir, akhir pekan lalu. Hal ini diungkapkan seorang pejabat AS kepada NBC News pada Selasa lalu. Intelijen Amerika yakin percikan itu adalah ledakan pesawat tersebut, baik yang disebabkan oleh ledakan tangki bahan bakar atau bom yang ditempatkan di dalam pesawat.

Pencitraan satelit yang sama juga menampik kemungkinan bahwa ledakan adalah akibat serangan rudal dari darat ke udara. “Jadi, spekulasi bahwa pesawat ini ditembak oleh rudal terbantahkan,” kata sang pejabat.

Keterangan senada datang dari pejabat lain di Kementerian Pertahanan AS. Menurut NBC News, satelit pengintaian AS mendeteksi "percikan atau ledakan" di udara, di atas Semenanjung Sinai, pada saat yang bersamaan dengan kecelakaan pesawat. Menurut sang sumber, "Pesawat tercerai-berai di posisi yang sangat tinggi."

SIMAK: Mengapa Pesawat Rusia Turun 31.000 Kaki dalam 23 Menit?

Berdasarkan hasil pencitraan ini, tim penyelidik mulai berfokus kepada siapa saja yang memiliki akses memasuki pesawat sebelum terbang. Seorang sumber di Bandara Sharm el-Sheikh mengatakan kepada NBC News bahwa pihak keamanan Mesir mulai menanyai siapa pun yang masuk ke terminal keberangkatan, termasuk pihak katering dan layanan pembersih bandara.

Data intelijen Amerika menunjukkan, tak satu pun penumpang maupun awak kabin masuk dalam daftar teroris.

Pesawat Metrojet Airbus A321-200 milik maskapai Rusia, Kogalymavia, jatuh pada Sabtu lalu, setelah 23 menit lepas landas dari Kota Sharm el-Sheikh, Mesir. Seluruh penumpang dan awak pesawat sebanyak 224 orang tewas. Pesawat Rusia tersebut jatuh dalam perjalanan menuju St. Petersburg, Rusia.

Para penyelidik menelaah berbagai hal yang mungkin menjadi penyebab jatuhnya pesawat. Tim tersebut dipimpin oleh Mesir dan melibatkan ahli dari Rusia, pihak Airbus, serta Irlandia, negara tempat pesawat tersebut terdaftar. Namun pemeriksaan terhadap data kotak hitam pesawat ini belum selesai. Kepala Badan Penerbangan Federal Rusia Aleksandr Neradko mengatakan terlalu dini untuk berspekulasi mengenai penyebab jatuhnya pesawat tersebut.

SIMAK: Jatuh di Sinai, Metrojet Rusia Itu Diduga Patah di Udara

Sedangkan, Presiden Mesir Abdul Fattah al-Sisi mengatakan klaim keterlibatan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dalam tragedi itu hanyalah propaganda. Menurut dia, itu hanyalah upaya untuk merusak stabilitas dan keamanan Mesir. “Percayalah, situasi di Sinai, terutama di daerah yang terbatas ini, berada di bawah pengawasan penuh kami,” ujar Sisi.




AP | NBC NEWS | CNN | SITA PLANASARI AQUADINI


Berita terkait

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

20 jam lalu

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Dua menteri Israel secara terbuka menentang kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan berkukuh akan menyrang Rafah

Baca Selengkapnya

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

22 jam lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

3 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya

Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

7 hari lalu

Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

Mesir menyambut pulang patung berusia 3.400 tahun yang menggambarkan kepala Raja Ramses II, setelah patung itu dicuri dan diselundupkan ke luar negeri

Baca Selengkapnya

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

8 hari lalu

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

8 hari lalu

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

Berikut ini daftar negara dengan harga BBM paling murah di dunia, ada yang hanya dijual Rp467 per liter. Apa Indonesia termasuk?

Baca Selengkapnya

Daftar Negara Arab yang Prihatin atas Serangan Iran ke Israel

11 hari lalu

Daftar Negara Arab yang Prihatin atas Serangan Iran ke Israel

Sejumlah negara arab menunjukkan keprihatinan pada Israel saat rudal-rudal Iran menyerang negara tersebut.

Baca Selengkapnya

Idul Fitri di Gaza, UEA dan Mesir Kirim Baju Baru hingga Permen Lewat Udara

20 hari lalu

Idul Fitri di Gaza, UEA dan Mesir Kirim Baju Baru hingga Permen Lewat Udara

UEA dan Mesir mengirimkan bantuan baju lebaran, sepatu dan makanan untuk Idul Fitri penduduk di Gaza.

Baca Selengkapnya

Irak Kirim 10 Juta Liter Bahan Bakar ke Gaza dan Tawarkan Bantuan Medis

21 hari lalu

Irak Kirim 10 Juta Liter Bahan Bakar ke Gaza dan Tawarkan Bantuan Medis

Irak pada Minggu setuju untuk mengirim 10 juta liter bahan bakar ke Jalur Gaza demi mendukung rakyat Palestina

Baca Selengkapnya

Israel Tarik Pasukan dari Gaza Selatan, Ditekan Amerika Serikat?

22 hari lalu

Israel Tarik Pasukan dari Gaza Selatan, Ditekan Amerika Serikat?

Laporan ini muncul ketika Israel dan Hamas mengirim tim ke Mesir untuk melakukan pembicaraan baru mengenai potensi gencatan senjata

Baca Selengkapnya