Amerika Tuding Cina Kembali Meretas Tujuh Perusahaan AS

Reporter

Editor

Natalia Santi

Senin, 19 Oktober 2015 19:44 WIB

Wu Ying Shoe, nama sebuah sepatu milik SexyCyborg asal Cina untuk menyimpan alat-alat hackernya. Sepatu hak tinggi tersebut dirancang dengan printer 3D. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Washington - Para peretas yang berasosiasi dengan Pemerintah Cina dilaporkan mencoba meretas setidaknya tujuh perusahaan Amerika Serikat dalam tiga minggu terakhir, sejak Washington dan Beijing sepakat untuk tidak memata-matai satu sama lain di wilayah komersial. Demikian pernyataan sebuah perusahaan keamanan AS terkemuka.

Adalah CrowdStrike Inc. mengatakan piranti lunak mereka mendeteksi dan menangkal serangan hacker di lima perusahaan teknologi AS dan dua perusahaan farmasi, yang dimulai sejak 26 September 2015.

Sebelumnya, pada 25 September, Presiden AS Barack Obama dan Presiden Cina Xi Jinping sepakat untuk memberantas praktek pencurian rahasia perusahaan sebagai upaya meningkatkan bisnis dalam negeri.

Perjanjian itu selain memutuskan untuk membatasi aksi intelijen untuk memperoleh rahasia negara, juga rahasia dari para pengusaha swasta.

Pendiri CrowdStrike, Dmitri Alperovitch, dalam sebuah wawancara yang dilansir Reuters, 19 Oktober 2015 menyatakan, ia percaya peretas ketujuh perusahaan Amerika itu berafiliasi dengan Pemerintah Cina. Kesimpulan itu sebagian didasarkan temuan server dan piranti lunak yang mereka gunakan.

Alperovitch menyatakan perangkat lunak itu adalah program yang dikenal sebagai Derusbi, yang sebelumnya muncul dalam serangan di kontraktor pertahanan Virginia Vae Inc dan perusahaan asuransi kesehatan Anthem Inc. Dia mengatakan peretas berasal dari berbagai kelompok. Salah satunya, yang sebelumnya dinamakan CrowdStrike sebagai Deep Panda.

"Manfaat utama dari gangguan ini tampaknya jelas untuk memfasilitasi pencurian kekayaan intelektual dan rahasia dagang dan bukan untuk melakukan pengumpulan data intelijen terkait keamanan nasional," kata CrowdStrike dalam posting blog yang diterbitkan pada Senin.

Hingga pernyataan tersebut dikeluarkan, laman Reuters menyatakan belum ada tanggapan resmi dari Kementerian Luar Negeri Cina.

CrowdStrike mengatakan telah memberitahu Gedung Putih ihwal temuan itu, tetapi menolak untuk mengidentifikasi perusahaan-perusahaan yang ditargetkan.

Seorang pejabat senior pemerintah Obama mengatakan, pemerintah menyadari temuan CrowdStrike. "Sebagaimana kami bergerak maju, kami akan memantau aktivitas dunia maya Cina dan menekan Cina untuk mematuhi semua komitmennya," kata pejabat yang tidak ingin diidentifikasi.

Namun, saat CrowdStrike menyimpulkan serangan sebagai upaya mencuri rahasia dagang, perusahaan keamanan cyber AS lain, FireEye Inc, mengatakan peretas Cina yang disponsori negara, berdasarkan pantauan masih aktif. Mereka juga menyatakan terlalu dini untuk mengatakan jika tujuan itu telah bergeser.

"Ini terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa aktivitas singkat itu merupakan aktivitas spionase ekonomi," kata juru bicara FireEye, Vitor De Souza.

REUTERS | MECHOS DE LAROCHA

Berita terkait

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

3 jam lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

4 jam lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

4 jam lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

8 jam lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

9 jam lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

10 jam lalu

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

Komisaris Tinggi HAM PBB prihatin atas tindakan hukum membubarkan aksi pro-Palestina di sejumlah universitas di Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

19 jam lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

1 hari lalu

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

Dalam rangka perayaan 75 tahun hubungan diplomatik AS-Indonesia diselenggarakan acara perdana "Diplomats Go to Campus" di Surabaya dan Malang

Baca Selengkapnya

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

1 hari lalu

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

Tanggal 30 April diperingati sebagai Hari Jazz Sedunia. Bagaimana kisah musik Jazz sebagai perlawanan?

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

1 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya