Kapalnya Kandas, 12 ABK WNI Terdampar di Somalia

Reporter

Editor

Natalia Santi

Sabtu, 8 Agustus 2015 15:02 WIB

Kapal Hansy, menabrak batu karang dan kandas di tanjung Lizard, Cornwall, pada tahun 1911. Hanya tiga awak kapal yang ditemukan selamat. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 12 warga negara Indonesia (WNI) anak buah kapal (ABK) Al Aman terdampar di Somalia. Kapal ikan Al Aman, berbendera Korea dan dioperasikan perusahaan Yaman, kandas di Pantai El Merina, perairan Somalia, Selasa, 4 Agustus 2015.

Dari 32 ABK, 12 di antaranya WNI, termasuk kapten kapal, sisanya warga negara Vietnam dan Kenya. Kedutaan Besar RI (KBRI) di Nairobi, Kenya, berhasil menghubungi salah seorang ABK melalui telepon satelit pada Rabu, 5 Agustus 2015.

“Kami memperoleh info bahwa kondisi seluruh ABK baik akan tetapi pemilik kapal dan operator tidak memiliki contigency plan yang jelas," kata Yoshi Iskandar, koordinator tim perlindungan WNI di KBRI Nairobi, yang selama ini menangani berbagai kasus ABK di sekitar perairan Somalia dalam rilis Direktorat Perlindungan WNI dan BHI yang diterima Tempo, Sabtu, 8 Agustus 2015.

Sesuai arahan Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi, Tim Perlindungan WNI di Kementerian Luar Negeri dan KBRI Nairobi untuk segera melakukan upaya paralel untuk menyelamatkan para ABK.

"KBRI Nairobi diminta lakukan koordinasi dengan Kepolisian Provinsi Puntland di Somalia untuk melakukan evakuasi ke bandara terdekat dan teraman. Kami juga melakukan koordinasi pasukan maritim gabungan (combined maritime forces/CMF) yang melakukan patroli reguler di perairan Somalia, serta kantor PBB untuk Penanggulangan Narkoba dan Tindak Pidana (UNODC)," papar Yoshi.

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Muhammad Iqbal juga telah memanggil Kedutaan Besar Korea Selatan di Jakarta, Jumat, 7 Agustus 2015. Dalam pertemuan itu, Iqbal menyampaikan permintaan kepada pemerintah Korea mendesak pemilik kapal mengupayakan penyelamatan seluruh ABK, memindahkan ke tempat aman, memulangkan mereka, dan memenuhi hak-haknya.

“Kemlu RI juga meminta Kedubes Korea untuk berkoordinasi dengan pasukan maritim gabungan CMF karena Korea adalah anggota CMF dan memiliki satu kapal perang yang beroperasi di perairan Somalia,” kata Iqbal dalam rilisnya.

Hingga kemarin, Kepolisian Puntland, Somalia, sudah berhasil mencapai lokasi kandas kapal. Namun belum bisa melakukan evakuasi karena medan yang sangat berat.

Pada saat yang sama KBRI terus lakukan koordinasi dengan pihak-pihak lain yang terkait dan terus berkomunikasi dengan WNI yang masih berada di atas kapal.

NATALIA SANTI

Berita terkait

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

2 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

4 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

6 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

6 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

7 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

7 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

8 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

14 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

15 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

17 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya