TEMPO.CO, Jakarta - Seorang wanita memilih cara unik untuk mengumpulkan dana amal dengan tidak melakukan apa pun. Nadine von Cohen asal Sydney membuat situs web pengumpulan dana dan berjanji tidak akan berlari maraton, mencukur rambut, dan berhenti minum alkohol selama sebulan. "Aku bahkan tidak berhenti minum dalam sehari. Nyatanya, sekarang aku sedang minum bir," katanya.
Von Cohen membuat penggalangan dana untuk ChilOut, organisasi non-profit yang melobi pemerintahan federal Australia untuk mengeluarkan anak-anak pencari suaka asal Nauru dan Pulau Manus dari pusat penahanan. Wanita 34 tahun ini mengatakan dia hanya melakukan persis seperti yang dilakukan Perdana Menteri Tony Abbott dan Menteri Imigrasi Peter Dutton kepada anak-anak tersebut.
"Aku tidak mengangkat papan protes. Aku tidak meneriakkan sesuatu. Dan aku tidak menyiram air es ke kepalaku," ujarnya.
Von Cohen mengaku amat sakit hati dan marah dengan keadaan buruk yang menimpa pencari suaka tersebut dan ingin melakukan sesuatu untuk mereka. Ia tidak tahan mengetahui ada anak-anak yang tidak memiliki mainan yang layak, layanan kesehatan yang layak, popok yang layak, apa pun. Hal itu menjadi pikiran di benaknya.
Wanita Sydney ini pernah menyaksikan dampak penanganan yang buruk di dalam pengungsian. Satu-satunya yang ia tahu agar bisa melakukan sesuatu bagi anak-anak itu adalah bekerja sama dengan ChilOut, yang memiliki kepedulian terhadap hak anak-anak di dalam tahanan. Tidak punya keahlian khusus yang bisa ditawarkan, wanita ini memilih menggalang dana untuk organisasi tersebut.
"Aku berasal dari keluarga yang selamat dari Holocaust. Aku besar dengan mengetahui bahwa kakek dan nenekku dihancurkan oleh perang, dan aku tahu begitu banyak masalah yang dihadapi nenekku selama perang dan di kamp pengungsi," tutur Von Cohen.
Sejauh ini, situs penggalangan dana Von Cohen telah mengumpulkan lebih dari Aus$3.500 atau sekitar Rp 34 juta, terpaut $ 1.500 dari target. Beberapa orang mendukung aksi Von Cohen dan mendorongnya terus melakukan hal ini.
"Semua warga Australia seharusnya malu. Kita hanya diam, sementara pemerintah kita melakukan kekerasan dengan menggunakan nama kita," tulis seorang pendonor bernama Amy Louisa.
Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney
7 hari lalu
Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney
Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.