Ibu Ini Pasang Iklan demi Anak Gaynya Dapat Jodoh  

Reporter

Kamis, 21 Mei 2015 20:43 WIB

Isi iklan yang dipasang oleh seorang perempuan India untuk mencarikan jodoh bagi putranya yang gay di tabliod Mid-Day terbitan Mumbai. telegraph.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang ibu di Mumbai, India, memasang iklan di surat kabar untuk mencari pasangan gay bagi anaknya. "Dicari, mempelai pria untuk Iyer", demikian bunyi iklan tersebut yang dipublikasikan oleh sebuah media di Mumbai.


Padma Iyer, 57 tahun, adalah ibu Harish Iyer, 36 tahun. Ia mulai kehilangan kesabarannya setelah anaknya yang sudah semakin tua tapi belum memiliki pasangan.

Dia mengatakan, menempatkan iklan itu tidak mudah karena beberapa media periklanan menolaknya dengan alasan berkaitan dengan masalah hukum. Namun akhirnya iklan itu diterbitkan oleh harian Mid-Day.

Membela keputusannya untuk mempublikasikan iklan, editor Mid-Day, Sachin Kalbag, mengatakan kepada NDTV bahwa iklan itu tidak kontroversial atau sensitif. Di India, iklan perkawinan adalah salah satu cara terbaik untuk menemukan pasangan hidup. "Dengan iklan ini, ibu Harish Iyer ini berharap untuk menemukan laki-laki untuk anaknya," ujar Sachin.

Sejauh ini iklan tersebut telah mendapat enam tanggapan: 2 di antaranya adalah akun palsu, 2 adalah muslim, dan 2 lainnya yang belum diverifikasi.

Menanggapi usaha ibunya, Harish Iyer mengatakan sangat terharu dan berterima kasih pada perjuangan ibunya. Ia juga memuji dan membela pemasangan iklan oleh ibunya di surat kabar. Iklan tersebut menjadi iklan perkawinan sesama jenis pertama di India.

Untuk komunitas kaum gay di India (LGBT), iklan tersebut merupakan langkah maju menuju kesetaraan hak bagi mereka. Salah satu hal yang mungkin membuat orang tua lain takut stigma sosial menjadi lebih terbuka dan menerima orientasi seksual anak-anak mereka tanpa prasangka buruk.

NDTV|YON DEMA

Berita terkait

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

23 jam lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

2 hari lalu

14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

Papan reklame tersebut roboh menimpa beberapa rumah dan sebuah pompa bensin di Mumbai, India akibat angin kencang dan hujan deras

Baca Selengkapnya

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

2 hari lalu

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

Sebelum membuat motor, Royal Enfield memproduksi sejumlah produk di bawah tanah

Baca Selengkapnya

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

7 hari lalu

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

Maskapai penerbangan Air India membatalkan sejumlah penerbangan karena awak kabin ramai-ramai sakit.

Baca Selengkapnya

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

7 hari lalu

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

Angkatan Bersenjata India berencana menghentikan impor amunisi pada tahun depan karena industri dalam negeri sudah mampu memenuhi kebutuhan domestik.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

7 hari lalu

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

Sekitar 13.000 penumpang terkena dampak pembatalan penerbangan Air India Express.

Baca Selengkapnya

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

9 hari lalu

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

India adalah pangsa pasar pariwisata terbesar Maladewa pada 2023, dengan lebih dari 11 persen dari 1,8 juta kunjungan wisatawan

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

10 hari lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

10 hari lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

10 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya