Pemuda 40 Negara Belajar Seni Budaya Indonesia  

Selasa, 10 Maret 2015 13:53 WIB

Dua mahasiswa Asing dari Romania dan Amerika Serikat mengenakan busana adat jawa saat mengikuti acara "Nikah Bareng Istimewa" di kompleks Pabrik Gula Madubaru, kelurahan Madukismo, kecamatan Kasihan, kabupaten Bantul, Yogyakarta (12/12). Sebanyak 12 pasangan dari Yogyakarta mengikuti pernikahan yang diramaikan 12 pasang mahasiswa asing yang sedang mempelajari adat pernikahan di Indonesia. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri mengumpulkan 70 anak muda dari 40 negara untuk mempelajari seni dan budaya Indonesia lewat program Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI). Ini adalah tahun ke-13 penyelenggaraan BSBI.

Peserta dibagi menjadi enam kelompok lalu dikirim keenam kota yaitu Bandung, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, dan Makassar untuk tinggal di sana selama tiga bulan. Di antara peserta mancanegara, ada enam anak muda Indonesia yang menjadi pendamping tiap kelompok. Para peserta akan mempelajari bahasa Indonesia, tari, alat musik tradisional, hingga kearifan lokal wilayah yang ditinggalinya. Khusus di Yogya, peserta akan mempelajari Indonesia dari sisi kajian akademik di universitas.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan BSBI adalah cara Indonesia merangkul generasi muda dari seluruh dunia. "Anda membangun jembatan kesepahaman, perdamaian, dan kesejahteraan dunia," katanya di hadapan peserta BSBI saat pembukaan program tersebut, Senin, 9 Maret 2015, di Gedung Pancasila, Kemlu.

Menurutnya, program ini penting karena hubungan antarnegar bukan hanya antarpemerintah tapi juga antarrakyat terutama generasi muda. BSBI tahun ini mengangkat tema ASEAN Community 2015 mengingat komunitas ASEAN akan dibentuk pada 31 Desember nanti. "Sebagai penerima BSBI, kalian punya kesempatan berbaur dengan orang Indonesia lokal, belajar bahasa Indonesia, dan menyerap budaya lokal."

Direktur Diplomasi Publik Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kemlu Al Busyra Basnur mengatakan program ini dibuat untuk mempeluas teman Indonesia (Indonesia friends) di luar negeri. Seleksi peserta di masing-masing negara dilakukan oleh Kedutaan Besar Indonesia di sana dengan mempertimbangkan 8-10 kriteria yang ditetapkan Kemlu.

Peserta harus berusia antara 18-30 tahun. Mereka juga mesti merupakan individu yang potensial bagi Indonesia. "Agar setelah 15-20 tahun ke depan mereka jadi pemimpin di negaranya masing-masing, kita punya sahabat Indonesia di sana," kata Busyra. Mereka diharap dapat memberi pemahaman, promosi, dan meningkatkan kerja sama bilateral.

BSBI akan ditutup dengan pertunjukan kolosal bertajuk Indonesia Channel. Kegiatan ini mengumpulkan seluruh peserta dalam sebuah pertunjukan kolosal untuk menampilkan seni budaya yang mereka pelajari. Acara ini diharap ditargetkan dihadiri 4.000-5.000 penonton. Tahun sebelumnya, penutupan akbar seperti ini digelar di Yogya dan Surabaya.

Phan Khuong, 22 tahun, peserta dari Vietnam, mengatakan tertarik mempelajari bahasa, tarian, dan alat musik Indonesia, karena Indonesia adalah negara terbesar di Asia Tenggara. Dia juga ingin pergi ke gunung berapi dan melihat komodo. "Saya juga mau menikmati hidup orang Surbaya," katanya yang mengetahui BSBI dari informasi Vietnam Youth Union.

Khuong pernah belajar sedikit tentang Indonesia sebelumnya. "Saya tahu Soekarno," ujarnya bersemangat. Ia kagum karena Indonesia adalah negara dengan populasi muslim terbesar dunia dengan budaya yang beragam. "Saya pikir Indonesia adalah saudara," kata mahasiswa jurusan politik di National Academy of Public Administration Vietnam ini.

Antusiasme juga ditunjukkan Clement Longuiville, 25 tahun, peserta asal Belgia. Dia mengaku sangat tertarik mempelajari budaya Indonesia. Longuiville mengatakan sudah melakukan perjalanan ke berbagai negara di dunia dan terpikat pada kesenian tradisional Yogyakarta seperti wayang wong dan wayang kuit. "Itu bagus sekali," ujar pria asal Prancis. Dia pun masih ingin belajar jatilan dan reog. Karena itu, ketika mengetahui ada BSBI, dia segera mendaftar.

Longuiville sebelumnya telah tinggal di Yogya selama tiga bulan. Dia menjadi sutradara ketoprak dan lesung dengan naskah Prancis. Dalam program BSBI, mahasiswa Institut Nasional Seni Film Teater Belgia ini kebagian jatah tinggal di Denpasar. "Saya akan belajar tari bali, gamelan, make up," katanya.

ATMI PERTIWI

Berita terkait

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

3 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

3 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

4 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

4 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

5 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

11 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

12 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

14 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

15 hari lalu

Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

Serangan Iran ke Israel menuai respon berbeda para pemimpin dunia.

Baca Selengkapnya