Peta Laut Bering, lokasi tenggelamnya kapal nelayan. Istimewa
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman Mohammad Fachir mengatakan pemerintah menyediakan hotline bagi warga Indonesia yang ingin mengetahui perkembangan pencarian korban kapal tenggelam di Rusia. Dia menegaskan pemerintah juga terus berkomunikasi dengan pemerintah Rusia dan Korea Selatan untuk mengetahui perkembangan terakhir. (Baca: Kapal Korsel Tenggelam, ABK Indonesia Masih Dicari)
“Komunikasi kami baik dan intensif dengan pemerintah Rusia, Korea Selatan. Bahkan ada hotline,” ujarnya saat ditemui dalam perayaan kemerdekaan Uni Emirat Arab di Hotel Kempinski, Selasa malam, 2 Desember 2014.
Hotline yang dimaksud adalah - Direktorat Perlindungan WNI Kemlu: +62213813186 (kantor), +6281317646845 (Sdr Iqbal); - KBRI Moskow: +79151575937 (kantor), +79269482579 (Sdr Yul Edison), +79151575937 atau +79256206724 (Sdr Kiki Kusprabowo); dan - KBRI Seoul: +821053942546 (Sdr Deny Widodo).
Kapal Oryong 501 asal Korea Selatan tenggelam saat sedang mencari ikan di Laut Bering, Rusia. Kepala Koordinasi Angkatan Laut dan Pusat Penyelamatan di Petropavlosvsk-Kamchatsky Rusia, Artur Rets, mengatakan ada 62 orang yang berada di kapal tersebut. Awak kapal ini terdiri atas 35 warga Indonesia, 13 warga Filipina, 11 warga Korea Selatan, dan seorang inspektur dari Rusia.
Fachir menyebutkan saat ini staf Kemlu di Moskow sedang berusaha menuju lokasi. “Harus beberapa kali pindah pesawat. Mudah-mudahan besok (hari ini) mereka (korban) sudah bertemu dengan tim kami,” kata Fachri.