ISIS Kembali Eksekusi Jurnalis Amerika Serikat

Reporter

Rabu, 3 September 2014 07:30 WIB

Steven Sotlof, wartawan freelance Amerika Serikat, berlutut di sebelah pasukan ISIS yang memegang pisau di tengah gurun pada video yang dirilis 2 September 2014. ISIS merilis video pemenggalan Sotloff, wartawan Amerika kedua yang dipenggal ISIS. REUTERS/Islamic State via Reuters TV

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS kembali merilis sebuah video eksekusi mati terhadap seorang tawanan warga Amerika Serikat yang berprofesi sebagai jurnalis. Video yang dirilis melalui melalui situs Siteintelgroup.com pada Selasa, 2 September 2014, ini berjudul "Pesan Kedua untuk Amerika Serikat".

Di dalam video berdurasi 2 menit 46 detik itu, terlihat korban yang bernama Steven Sotloff, 31 tahun, dipenggal oleh sekelompok pria bertopeng. Sotloff yang merupakan jurnalis lepas untuk Time dan Foreign Policy diketahui telah diculik sejak akhir tahun lalu. Saat diculik, dia tengah meliput perang Suriah. Dia terakhir kali terlihat di Suriah pada Agustus 2013. (Baca: PBB Bentuk Tim Investigasi Selidiki ISIS di Irak)

Sebelum dieksekusi, Sotloff membacakan sebuah pernyataan. "Saya Steven Joel Sotloff. Saya yakin Anda tahu siapa saya dan kenapa saya ada di sini. Obama, kebijakan luar negeri Anda dengan melakukan intervensi di Irak hanyalah untuk kepentingan Amerika Seikat. Jadi kenapa saya harus membayar harga atas kebijakan itu dengan nyawa saya?" ujarnya. (Baca: Ibu Jurnalis AS Minta ISIS Contoh Nabi Muhammad)

Sotloff kemudian melanjutkan, "Apakah saya bukan warga negara Amerika? Anda (Obama) telah menghabiskan miliaran dolar dari pajak, dan kami telah kehilangan ribuan pasukan dalam peperangan melawan negara Islam, jadi di mana kepentingan masyarakat dalam perang ini?" (Baca: Wanita Inggris Rilis Video Ajakan ISIS)

"Dari yang saya tahu terkait dengan kebijakan luar negeri, saya ingat sewaktu Anda berkampanye dalam pemilu, Anda berjanji untuk memulangkan prajurit kita dari Irak dan Afganistan, serta akan menutup Guantanamo. Sekarang, Obama, menjelang masa akhir pemerintahan, Anda belum merealisasikan satu pun dari janji itu, dan secara licik Anda telah membakar rakyat Amerika dengan api," ujarnya. (Baca: Ibu Jurnalis AS Kirim Video Buat Pemimpin ISIS)

Video kedua ini dirilis setelah pada 20 Agustus lalu ISIS juga mengeluarkan video eksekusi terhadap James Wright Foley, yang juga seorang jurnalis perang di Irak. Dalam video kedua tersebut, ISIS pun mengancam akan mengeksekusi seorang warga negara Inggris bernama David Cawthorne Haines.

Setelah Sotloff membacakan pernyataannya, seorang pria bertopeng kemudian tampak di dalam layar. "Hidup warga negara Amerika Serikat ini, Obama, bergantung pada keputusan Anda selanjutnya," katanya. Selama misil Amerika terus menghancurkan kami, kata pria tersebut, maka pisau kami akan terus mengincar leher warga negara Anda.

PRAGA UTAMA | REUTERS | SITE






Berita Terpopuler
May Myat Noe, Sang Ratu Kecantikan Sesaat
7 Pemimpin Dunia Dilarang Belanja di Bandara Rusia
Fidel Castro Sebut NATO Mirip Nazi
Pasukan Ukraina Ditarik dari Bandara Utama

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

20 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

21 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

30 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

30 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

32 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

32 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

33 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

33 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

33 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya