Irak Minta Amerika Gempur Pemberontak ISIL

Reporter

Kamis, 19 Juni 2014 17:44 WIB

Seorang relawan memperhatikan mentornya memasang senjata, saat latihan untuk memerangi gerilyawan Sunni dari Negara Islam radikal Irak dan Levant (ISIL) di Baghdad (17/6). Penguasa Syiah Irak menentang panggilan Barat pada hari Selasa untuk menjangkau Sunni untuk meredakan pemberontakan di utara negara itu. REUTERS/ Ahmed Malik

TEMPO.CO, Bagdad - Menteri Luar Negeri Irak Hoshyar Zebari meminta Amerika Serikat melancarkan serangan udara terhadap basis pemberontak Sunni yang dipimpin oleh pejuang Negara Islam Irak dan Mediterania (ISIL). Permintaan tersebut disampaikan Zebari dalam acara jumpa pers pada Rabu, 18 Juni 2014, di Jeddah, Arab Saudi. "Gempuran itu untuk merontokkan mental pejuang ISIL," ucapnya.

Pernyataan keras itu datang di tengah pertempuran sengit antara pasukan keamanan Irak melawan pemberontak di kawasan kilang minyak utama negeri itu. Sekaligus klaim bahwa bala tentara pemerintah telah meraih kembali sejumlah wilayah yang sebelumnya jatuh ke tangan pemberontak.

Komandan tertinggi militer AS, Jenderal Martin Dempsey, membenarkan bahwa negaranya telah menerima permintaan dari pemerintah Irak sebagaimana disampaikan kepada Senat. "Kami telah menerima permintaan dari pemerintah Irak untuk melakukan serangan udara," kata Dempsey. "Itu demi kepentingan keamanan nasional kami untuk melawan ISIL di mana pun kami temukan."

Seusai pertemuan antara presiden dan anggota senior Kongres, Senator Mitch McConnell mengatakan kepada wartawan, "Presiden mengindikasikan bahwa beliau merasa tidak perlu mendapatkan otoritas dari kami untuk melakukan serangan." (Baca pula: Irak Tuding Arab Saudi Danai Militan Anti-Syiah)

Sejumlah pejabat Gedung Putih menganjurkan Presiden Barack Obama melakukan aksi militer sesuai dengan permintaan pemerintah Irak. Sebelumnya Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki mengatakan bahwa pemerintahannya telah mulai melakukan serangan balik dan berhasil mendapatkan kemenangan dan memukul mundur pemberontak.

AL JAZEERA | CHOIRUL






Berita terpopuler:
Per 1 Juli 2014, Tigerair Mandala Tak Beroperasi
Nelayan Ini Ciptakan Alat Konversi BBM ke Gas
Tol Ciledug-Ulujami Bakal Jadi Idola Truk
Malaysia Berminat Bangun Jalan Tol Sumatera

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

20 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

21 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

30 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

30 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

32 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

32 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

33 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

33 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

33 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya